back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Jumat
11 Februari 2000
Radar Madura


Carok Massal di Halaman PN Sumenep

SUMENEP - Puluhan pendukung dari dua kubu yang berseteru dari pihak Kepala Desa Kerta Timur Kecamatan Dasuk Suyono, dengan Syarbini warga Desa Belluk Ares Ambunten terlibat carok massal di halaman Pengadilan Negeri Sumenep.Peristiwa berdarah yang mengejutkan karyawan PN itu, membawa korban tewas seketika, Bunari (30) warga Desa Sogihan Kecamatan Ambunten dari kubu Syarbini. Korban terkapar di halaman PN. Tubuhnya bersimbah darah, dada kirinya tembus, pergelangan tangan nyaris putus, dan tulang bau luka menganga akibat bacokan senjata tajam.

Mereka para pendukung datang ke pengadilan untuk menyaksikan perkara pemalsuan akte jual beli tanah dengan terdakwa Kades Suyono. Peristiwa itu terjadi ketika sidang kelima ini belum digelar.

Awal terjadinya carok tersebut, sekitar pukul 11. 20 kemarin, Rabu (9/2). Salah seorang wanita dari kelompok pendukung berbeda bersenggolan yang kemudian berlanjut dengan perang mulut. Rupanya, kata-kata yang dilontarkan menyakitkan hati salah satu pendukung itu. Sehingga suasana menjadi panas. Apalagi, salah seorang pendukung berlaku yang menjengkelkan, sehingga membakar emosi pendukung lawannya.

Tak lama kemudian, pendukung kedua pihak menghunus senjata tajam yang dibawanya, ada yang dikeluarkan dari balik baju maupun yang dipegangnya dan langsung senjata-senjata itu diacungkan.

Dalam waktu yang sangat singkat, terdengar jeritan histeris para wanita minta tolong, ternyata Bunari dipihak kubu Syarbini tewas seketika, suasana di PN semakin gaduh. Melihat kejadian tersebut karyawan PN terkejut. Ada yang terbirit-birit mengamankan diri ke kantor kejaksaan yang letaknya berseberangan dengan PN.

Dengan tanpa rasa curiga, Ketua PN Sumenep M. Efendi Murad, SH keluar dari ruang kerjanya untuk melihat situasi di halaman PN. Dengan tidak memikirkan resiko, spontan ketua PN Sumenep, memeluk salah seorang yang sedang perang mulut. Ternyata, yang dipeluk itu mengeluarakn senjata tajamnya. Melihat gerakan itu, Ketua PN Sumenep langsung melompat kebelakang, kemudian terjadilah pembacokan.

Ketika sudah jatuh korban ditengah kegaduhan jeritan histeris terdengar dimana-mana, ada suara yang mengomando agar lari dari tempat kejadian. Para pendukung Kades Kerta Timur keluar dari TKP menuju mobil panther dan pick up kemudian terus menghilang.

Ketua PN Sumenep M.Efendi Murad, SH kepada wartawan Kamis (10/2) diruang kerjanya mengatakan bahwa, sangat menyesal atas peristiwa carok yang terjadi di halaman kantornya, dan dirinya merasa kecewa bahwa perang mulut yang sudah dicegah itu menimbulkan peritiwa yang lebih fatal.

Sementara itu, Kapolres Sumenep Letkol Suseno Jahri yang dihubungi dikantornya tidak ada ditempat. Namun menurut sumber di Polres Sumenep menyebutkan belum ada tersangka yang ditahan dan sumber tadi memastikan akan menikdak lanjuti dengan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pelakunya (sul)