back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Rabu
02 Februari 2000
Radar Madura


Sumenep Banjir, 280 Hektare Tanaman Padi Terendam
Akibat Curah Hujan Besar dan Tanggul Air Jebol

SUMENEP - Hujan deras yang turun beberapa hari ini bukan lagi rahmat bagi petani, tapi juga berarti cobaan. Setidaknya, itulah yang dirasakan oleh warga dua kecamatan di Kabupaten Sumenep. Setelah kota Sampang dikunjungi banjir langganan, Sumenep pun kemarin mendapat giliran. Informasi yang dihimpun Radar Madura menyebutkan, Hujan deras yang mengguyur di Kecamatan Lenteng dan Kecamatan Saronggi mengakibatkan beberapa desa di kecamatan tersebut terendam banjir. Desa Sindir Kecamatan Lenteng merupakan daerah terparah yang terkena banjir.

Bupati Sumenep H. Soekarno Marsaid, sewaktu meninjau lokasi bersama kepala dinas, instansi terkait merasa prihatin atas musibah yang dialami warganya, dan berjanji akan segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah.

''Besok kami akan mengirimkan beras dan obat-obatan kepada masyarakat, untuk itu, saya minta agar Pak Camat dapat segera menginvetarisir dan melaporkan kebutuhan masyarakat yang paling mendesak,'' ujar bupati. Bantuan tersebut dimaksudkan agar kebutuhan hidup dan kesehatan masyarakat yang terkena musibah dapat terbantu sekaligus bisa meringankan korban.

Camat Lenteng Drs. Fathorrahman dalam penuturannya kepada bupati mengatakan bahwa total areal tanaman padi yang terendam air karena banjir sebanyak 280 hektare, yang meliputi Desa Sindir 225 hektare, Desa Maddelan 40 hektare dan sisanya Desa Cangkreng sebanyak 15 hektare. Sehingga, untuk lahan yang terendam banjir bisa dipastikan akan gagal panen.

Banjir kali ini selain disebabkan oleh curah hujan yang cukup besar, juga dikarenakan jebolnya tanggul air di Desa Sindir serta jauhnya lokasi tanggul yang jebol, sehingga harus ditempuh dengan berjalan kaki.

''Saya minta supaya tanggul yang jebol ini segera diperbaiki agar masyarakat terhindar dari musibah kedua,'' pinta bupati kepada kepala dinas dan instansi terkait sewaktu meninjau lokasi. Marsaid juga menginginkan bahwa untuk jangka pendek agar diupayakan menggunakan pola padat karya dalam perbaikan tanggul. Sedangkan untuk jangka panjang diupayakan dengan pembuatan tanggul beton, sehingga akan lebih baik dan tahan lama.

Sementara itu ibu Misdar salah seorang warga Desa Sindir yang terkena musibah tidak dapat menutupi rasa sedihnya. ''Saya sudah tidak punya pekerjaan lagi. Biasanya saya menggarap sawah, tetapi sekarang semuanya sudah tergenang air,'' ujarnya.

Warga juga menuturkan bahwa air tidak hanya menggenangi sawah tetapi juga rumah mereka. ''Semalam air di rumah kami setinggi setengah meter Pak,'' tutur salah seorang warga. Kepada korban bencana banjir, bupati mengatakan musibah banjir sama-sama tidak diinginkan bersama, sehingga perlu membenahi diri serta mengambil hikmah dari setiap musibah yang terjadi,'' ujar Marsaid kepada masyarakat Desa Sindir.

Bupati juga meminta kepada dinas terkait supaya mengirim air bersih kepada masyarakat. Hal ini mengingat selama keadaan banjir masyarakat akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. ''Saya juga mengharapkan agar bantuan yang disalurkan kepada masyarakat bisa tepat sasaran, jangan sampai ada penyimpangan,'' tegas bupati kepada para aparatnya. (sul/rif)