back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

SURABAYA
Kamis, 27 April 2000
Surabaya Post


Hasil Rakerda Unair:
Skripsi Mahasiswa Harus Aplikatif

Surabaya - Surabaya Post

Produk pendidikan tinggi harus laku dijual. Untuk itu skripsi-skripsi mahasiswa diharapkan lebih aplikatif. Demikian antara lain hasil Rakerda Universitas Airlangga yang berlangsung di Gedung Pascasarjana Unair, 25-26 April 2000.
Hal itu dikemukakan Humas Unair, drh Mohammad Moenif, M.S., yang ditemui di ruang kerjanya Kamis (27/4). Rakerda yang dibuka Wagub Kesra Jatim Drs Imam Soepardi, diikuti oleh Rektor, Pembantu Rektor, para Dekan, Pembantu Dekan, Kepala Biro, Direktur dan Asdir Pascasarjana, Direktur Magister Manajemen, dan lainnya.
Rektor Unair Prof dr Soedarto, DTMH, Ph.D. dalam pengarahannya menyatakan, mulai tahun 2001 perencanaan pendidikan dan kebudayaan menghadapi tiga tantangan besar, yakni rehabilitasi, reformasi, dan globalisasi.
Krisis moneter dan ekonomi masih terasa dampaknya di semua sektor kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Namun diharapkan pembangunan pendidikan dan kebudayaan dapat mendukung proses rehabilitasi sektor kehidupan lainnya.
Rencana strategis yang dibahas di rakerda, antara lain penataan sistem pendidikan tinggi, peningkatan mutu, dan relevansi pendidikan, pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, serta peningkatan manajemen perencanaan, peran serta masyarakat, dan media massa, sesuai dengan Renstra Unair 1997-2005.
Sambutan tertulis Moh Noer (Ketua Dewan Penyantun Unair), menyatakan, banyak produk pendidikan tinggi yang laku dijual, serta banyak jalan yang dapat ditempuh untuk menggalang peran serta masyarakat dalam hal ini.
Akan tetapi ini harus dibarengi pengemasan produk perguruan tinggi itu sendiri, harus sesuai dan pas dengan kebutuhan masyarakat, yang diminta peran serta aktifnya untuk ikut menjadi penyandang dana.
Kegiatan penelitian perguruan tinggi harus direncanakan untuk memenuhi kebutuhan teknologi industri mitranya, sehingga hasilnya dapat segera dimanfaatkan. Demikian masyarakat yang ikut menanggung beban biaya tadi, tak akan merasa jadi sapi perahan belaka.
Contoh lain, perguruan tinggi dapat menawarkan pelbagai kursus penyegaran dan penjenjangan yang diperlukan karyawan suatu industri, untuk memutakhirkan penguasaan mereka akan ilmu dan teknologinya, sehingga produknya dapat terus dipersaingkan di pasar global. (eru)