back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

SENI HIBURAN
Selasa, 22 Agustus 00
Surabaya Post


Pesparawi VI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Rebut Juara Umum

Anak JUDUL

Surabaya - Surabaya Post

Kelompok Paduan Suara Gerejawi (PSG) Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), berhasil merebut juara umum Pentas Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) untuk mahasiswa tingkat nasional yang VI. Trofi kejuaraan dari Menteri Pendidikan Nasional itu, diserahkan Sabtu (19/8), menjelang acara penutupan.
Pelaksanaan lomba di Auditorium Universitas Kristen (UK) Petra di mulai Kamis (17/8) hingga Jumat (18/8). Pesertanya 31 kelompok PSG se-Indonesia. Jumlah personelnya sekitar 1.000 orang. Kategori lomba dibagi tiga, klasik, modern, dan inkulturasi atau etnik.
Hasil perlombaan, juara umum direbut ITS. Kategori klasik, juara I, Institut Teknologi Bandung (ITB) lewat komposisinya, Send Out Thy Light. Juara II, Unair dan III, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Harapan I, Universitas Kristen Maranatha, Manado. Harapan II, ITS dan harapan III, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Juara I kategori modern dimenangkan Universitas Airlangga (Unair) lewat lagunya, Pslam 100 yang diaransemen oleh Merak Jasinski. Juara II, ITS dan juara III, ITB. Harapan I, Sam Ratulangi, harapan II, Universitas Katolik Atma Jaya, Yogyakarta, dan harapan III, UWM Surabaya.
Kategori etnik/inkulturasi, juara I diraih Universitas Sebelas Maret (UMS), Surakarta lewat nomor Monggo-Monggo Sami Nderek Gusti. Aransemennya oleh Drs Wahyu Purnomo. Juara II, ITS dan juara III, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. Juara harapan I, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, harapan II, Sam Ratulangi, Manado, dan harapan III, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta.
Juara favorit, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga dan juara dedikasi/potensi terbaik, Universitas Negeri Cenderawasih, Jayapura, Papua. Penghargaan apresiasi musik daerah, UWM Surabaya, Universitas Mulawarman, Samarinda, dan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Lokakarya

Selesai penyerahan hadiah dan penutupan, kata Ketua I Pesparawi, Drs Ronny H Mustamu MM, Minggu (20/8) para peserta masih mengikuti pelayanan gerejawi. Kemudian Senin (21/8) para peserta baru pulang ke daerah masing-masing.
Pelaksanaan lomba tahun ini, katanya, berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini lebih ditingkatkan kualitasnya. Terlihat dari juri yang tampil. Mereka itu, Aida Swenson Simandjuntak, music educator dan konduktor lulusan Westminster Choir College.
Ditambah David Keith DMA, Conductor & Profesor Conducting di School of Chruch Music, Soutwestern Baptist Theologigal Seminary, Texas, USA. Ada juga William Lock DMA, Conductor dan Profesor Conducting di School of Music, Biola University, USA dan Edward C Van Ness, Conductor, Music Educator, Komposer dan Etnomusikolog, Amerika.
Sebelum pelaksanaan, panitia juga menggelar beberapa dialog musik dan lokakarya. Tujuannya, kata Ronny Mustamu, agar para peserta yang datang dari berbagai kota di Indonesia tidak hanya berlomba. Tampil sekian menit dan kemudian menunggu kemenangan atau kekalahan. Setelah itu, pulang ke daerah masing-masing.
"Sasaran kami bukan itu. Kami ingin peserta Pesparawi mendapat banyak pengetahuan, khususnya tentang seni musik dan budaya. Dengan harapan, mereka juga bisa mengembangkan atau mengamalkan ilmu yang didapat di daerah masing-masing," katanya. (gim)