back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

JATIM
Rabu, 16 Agustus 00
Jawa Pos


Penentang Bupati Sampang ke Denpom

SURABAYA - Aksi unjukrasa menentang Bupati Sampang, Drs H Fadhilah Budiono, semakin gencar dilakukan. Bila sebelumnya ratusan warga Sampang ngluruk ke kantor DPRD dan Pemda Jatim, kemarin aksi serupa dilakukan di markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/4 Brawijaya. Massa yang terlibat kali ini lebih banyak lagi, sekitar 1000 orang.

Massa yang terdiri dari beberapa elemen warga Sampang itu diantaranya berasal dari Pamsa (Paguyuban Masyarakat Sampang), Jaksa (Jaringan Anti Korupsi Sampang) dan Fordis (Forum Diskusi Sampang). Mereka mulai berkumpul di Taman Bungkul sejak pukul 09.00.

Selanjutnya, dengan menggunakan enam truk, 24 mobil, dan puluhan sepeda motor, mereka tiba di Stadion Brawijaya pukul 10.00. Kemudian, dengan berjalan kaki sambil membaca shalawat, mereka bergerak ke Denpom V/4 Brawijaya yang terletak di Jl Hayam Wuruk.

Mulanya kehadiran mereka ditolak. Begitu massa berada di depan markas Denpom, sejumlah petugas berpakaian dinas PM melakukan barikade pengamanan. Mereka langsung menutup rapat pagar markasnya. Adegan ini sempat membuat sejumlah pengunjukrasa tegang. Pasalnya, mereka ngotot masuk menemui komandan Denpom, namun niatan ini dicegah petugas.

Akhirnya, pihak Denpom bersedia menerima 10 perwakilan massa. Mereka diterima oleh Wakil Komandan Denpom Mayor CPM Eko Yatma yang didampingi oleh beberapa Pasi Penyidik.

Sementara wakil mereka menyampaikan tuntutannya, massa melakukan aksi duduk sambil tetap mengumandangkan shalawat dan membentangkan poster. Beberapa dari massa juga menggelar orasi sambil membentangkan poster-poster yang isinya menghujat Fadhilah.

Menurut Arman Saputra SH, koordinator aksi, kedatangan mereka untuk mendesak Denpom agar secepatnya mengusut kasus dugaan penyelewengan bantuan beras untuk pengungsi Sambas dan operasi rawan pangan yang dilakukan Fadhilah. ''Empat bulan lalu kasus ini sudah dilaporkan ke Denpom. Tapi hingga sekarang kasusnya seolah mengambang,'' kata Arman.

Bahkan, lanjut Arman, kasus ini sudah diekspos di Kejati Jatim. Saat itu Kejati sudah memberikan lampu hijau dan menyatakan bahwa memang telah terjadi penyelewengan beras bantuan untuk pengungsi Saas dan rawan pangan yang dilakukan oleh Fadhilah. ''Tapi, karena Fadhilah adalah anggota polisi aktif, Kejati menunggu hasil penyidikan dari Denpom,'' papar Arman.

Saat ditemui usai menyampaikan tuntutannya, beberapa perwakilan Pamas mengatakan bahwa Denpom berjanji akan terus menyidik kasus ini. Bahkan, menurut seorang petugas, beberapa waktu lalu Fadhilah sudah penah dipanggil Denpom.(ris/kum)