back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

SURABAYA
Selasa, 25 Juli 00
SURYA


Bom Meledak Usai Gus Dur Menyeberang

Surabaya, Surya
Ledakan di atas feri yang dikabarkan milik Bambang Tri itu mencuatkan spekulasi sabotase bahkan percobaan pembunuhan presiden.

Selang 12 jam setelah Presiden KH Abdurahman Wahid menyeberangi Selat Madura, satu unit bom radio meledak di geladak Kapal Motor Feri (KMF) Adhi Swadarma III sekitar pukul 08.30 WIB, Senin (24/7).

Ledakan yang membuat luka parah Rouf Suryana, 57, Serang (kepala kerja) Feri Adhi Swadarma III yang dikabarkan milik Bambang Trihatmodjo itu pun mencuatkan spekulasi sabotase bahkan percobaan pembunuhan terhadap orang nomor satu di negeri ini. Tak begitu gamblang, kapan bom radio itu dipasang.

Apabila tuning tak diputar Rouf pun, mungkin belum meledak. Sebaliknya, apabila telah dipasang sebelum Gus Dur menyeberangi Ujung-Kamal, Minggu (23/7) lalu, kemungkinan ceritanya lain.

Namun, tengara percobaan pembunuhan ini agak lemah begitu PT Adiguna Putra Utama (APU) mengonfirmasikan tidak beroperasinya kapal naas itu, Minggu (23/7) lalu. "Adhi Swadarma III tak beroperasi saat itu," tegas Suprayitno, Masinis II PT APU, Senin (24/7) kerang.

Ledakan cukup dahsyat itu, sempat mengejutkan pejabat Polri dan militer. Pasalnya, bom rakitan dalam kerangka radio Panasonic itu meledak sesaat setelah Gus Dur menuju Malang, usai dari Madura.

Ketika itu Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Dai Bachtiar SH dan petinggi Jatim ikut rombongan Gus Dur ke Madura. Hingga semalam belum jelas pemasang atau motif pemboman tersebut.

Jajaran kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif di lokasi kejadian. Ledakan bom itu menyebabkan Rouf masuk RS Pelabuhan. Tangan, mata dan wajahnya luka parah, kena pecahan radio dan bahan peledak.

Kali kedua

Menurut informasi, bom rakitan itu ditemukan Rouf di dek bagian kanan, kemarin. Setelah tak ada yang mengklaim pemilik radio, warga Kejawen Kamal itu membawa ke dek bagian kiri untuk disetel sambil menunggu kapalnya antre merapat di Dermaga III.

Naas, begitu tuning diputar, bukan suara radio berbunyi tapi ledakan dahsyat bom rakitan. Seketika korban menjerit dan berlari.

Dahsyatnya ledakan itu memekakkan telinga sekitar 400 penumpang feri. Mereka serentak histeris dan panik, menyusul jeritan korban. Serka Pol Anwar, anggota Polresta Tanjung Perak yang kebetulan naik kapal berupaya menenangkan penumpang.

Meski begitu penumpang tetap ketakutan. Beruntung, feri cepat merapat di Dermaga III. Begitu dekat hanggar, para penumpang berhamburan melompat dan menjauhi feri. Kejadian itu segera dilaporkan ke Polwiltabes dan Polda. Tim Penjinak Bahan Peledak Brimob Polda diterjunkan untuk mendeteksi jenis dan serpihan bahan bom.

Kapolwiltabes Surabaya, Supt Drs Sri Kresno, dan Kaditserse Polda Jatim, Supt Drs Suharto SH, bersama anggota terjun langsung. Selama dua jam Jihandak, tak menemukan bom lain. "Siapa pelaku dan apa motifnya, tunggu penyelidikan kami. Kasus sedang kami telusuri intensif," ujar Kaditserse.

Catatan Polresta Tanjung Perak, kejadian ini kali kedua setelah Juni 2000 lalu meledak Kamal. Saat itu bom ditaruh di bak sampah.

"Ini sudah merupakan indikasi perjalanan laut mulai tak aman. Lantamal harus memperketat pengamanan," tegas Achmad Rubai, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim. (mif/rid/jad/sas)