back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Metropolis
Minggu, 23 Juli 00
Jawa Pos


Bahasa Madura di Mata Guru Besar Universitas Iowa
Strukturnya Mirip Bahasa Inggris

SURABAYA - Siapa sangka bahwa struktur (sintaksis) bahasa Madura ternyata mirip bahasa Inggris. Fakta menarik ini kemarin dipresentasikan peneliti linguistik Prof William D. Davies dari University of Iowa di hadapan tim pengajar Jurusan Sastra Inggris, UK Petra.

Menurut dia, ada sintaksis MD-DM (menerangkan-diterangkan) dalam bahasa Madura yang jika dibolak-balik tetap mempunyai arti sama seperti halnya dalam bahasa Inggris. Untuk meneliti ''ngocak Madura'' ini, William mengaku sudah mempelajarinya sejak 1995. Dan kedatangannya ke Indonesia sejak tujuh minggu lalu untuk bertemu langsung dengan masyarakat Madura guna membuktikan sendiri kesimpulan sementara penelitiannya ini.

"Setiap kali disodorkan kalimat yang sudah berubah susunannya, ternyata tidak mengubah arti," tandas William. Untuk memperdalam hasil penelitiannya, setiap musim panas hingga dua tahun ke depan, William menyatakan akan kembali mengunjungi Madura. "Sebelum berkunjung ke Madura, data sudah saya dapat dari rekan-rekan di Iowa dan internet," jelas profesor linguistik ini.

Ketertarikannya meneliti bahasa Madura ini tidak lepas dari lingkungan teman mengajarnya yang sebagian besar orang Madura. "Sayang, literaturnya sangat terbatas," ujarnya. Selain itu, dia melihat banyak hal menarik dalam bahasa Madura. Seperti, fonologinya yang mirip bahasa Inggris. "Ada beberapa kata yang untuk melafalkannya perlu desis dan penekanan tertentu yang mirip bahasa Inggris," terangnya.

Meski demikian, ada juga perbedaan di antara dua bahasa tersebut, yang menurut dia, menarik dicermati. "Untuk kalimat pasif, jika susunannya diubah-ubah, artinya menjadi berbeda," katanya.

Selain bahasa Madura, bahasa daerah lain yang sudah diteliti, antara lain, bahasa Tagalog dan Cebuano dari Filipina, bahasa Jawa dan Indonesia. Meski tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Madura, William menguasai ratusan kosakata berikut strukturnya. Untuk berkomunikasi dengan warga Madura, dia mengaku beruntung karena memiliki teman yang mau membantunya.

Diceritakan, ketika pertama mengorek keterangan, banyak pihak yang keberatan saat William meneliti dengan mengubah-ubah susunan kata-katanya. Namun, begitu mendapat keterangan bahwa itu untuk kepentingan penelitian, justru William berkesempatan untuk mendokumentasikan karya sastra lama Madura yang sudah hampir punah. "Sayang kan kalau puisi dan peribahasa serta syair-syair indah itu hilang begitu saja," lontarnya. (vic)