back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Nusantara
Sabtu, 20 Mei 2000
KOMPAS


Penyeberangan Ujung-Kamal Rawan Calo

Surabaya, Kompas

Seringnya terjadi kemacetan di Pelabuhan Ujung-Kamal yang menghubungkan Surabaya-Madura, dikhawatirkan bisa menyuburkan calo-calo yang mulai berkeliaran di pelabuhan tersebut. "Bibit adanya calo sudah mulai tampak. Penumpang yang ingin didahulukan, disuruh bayar Rp 20.000 oleh orang-orang tertentu. Jika ini dibiarkan saja, bisa-bisa menjadi seperti penyakit kronis yang sulit dihilangkan," demikian Achmad Rubai, anggota Fraksi Gabungan DPRD Jawa Timur, Jumat (19/5).

Selain masalah calo, antrean di pelabuhan tersebut dikhawatirkan bisa menjadi pemicu kemarahan masyarakat Madura. "Masyarakat Madura itu agak temperamental. Jika setiap sore harus mengantre selama dua jam di pelabuhan, maka kondisi mental seseorang bisa turun. Lalu, ada sedikit saja yang "menyenggol" bisa timbul kerusuhan," kata Rubai.

Sehubungan dengan masalah ini, Rubai mengimbau pemerintah segera merealisasikan pembangunan jembatan Suramadu, jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madu-ra. Selama ini, penyeberangan Surabaya-Madura dilayani 11 kapal feri, antara lain dimiliki oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP), PT Dharma Lautan Utama, dan PT Jembatan Madura. Walau jumlah kapal ini dinilai sudah cukup memadai-masing-masing kapal bisa mengangkut 600 penumpang dan 40 kendaraan-, tetapi pada jam-jam sibuk dan hari libur, antrean tetap terjadi.

"Pembangunan jembatan Suramadu ini sangat penting artinya bagi masyarakat Madura. Selama ini mereka merasa terisolir, seperti bukan bagian dari Jawa Timur. Jika pemerintah sudah mempunyai dana, atau telah mendapat bantuan dari luar negeri, segeralah bangun jembatan itu. Lagi pula, dengan adanya jembatan maka pembangunan ekonomi Jatim akan semakin kokoh," tandasnya. (arn)