back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Kamis, 14 September 00
Jawa Pos


Dewan Pasca Terbakarnya Gedung DPR Sampang
Program Komisi Mangkrak, Anggota Keleleran

SAMPANG - DPR Kabupaten Sampang yang biasanya sibuk dengan rapat-rapat komisi dan kunjungan kerja, dalam seminggu terakhir benar-benar lumpuh. Puluhan agenda komisi mangkrak, sementara anggota dewan yang mau masuk kerja keleleran tidak punya tempat rapat.

Dari pantauan Radar Madura, memang ada beberapa anggota dewan yang sempat datang ke kantor dewan. Hanya saja, hampir tidak ada aktivitas rutin yang dikerjakan. Sebab, ruang sidang paripurna dan empat buah ruang komisi hangus terbakar. Bahkan, ruang kantor ketua dan para wakil ketua berada dalam kondisi mengenaskan.

Para karyawan DPR dalam beberapa hari ini sibuk membersihkan pecahan kaca, membereskan arsip yang berserakan, serta menata kursi dan meja yang berantakan. Bahkan, anggota FTNI/Polri yang mess-nya terbakar mengungsi ke luar kota. Begitu juga, para pembantu mess tidak berani lagi tinggal di tempat tersebut.

Agenda komisi sendiri tidak terurus. Antara lain, pembahasan kasus KUT, rencana kenaikan tarif PDAM, pembahasan dana umum dan khusus, kunjungan kerja ke puskesmas, depot Pertamina Camplong, pemantauan proyek jalan dan jembatan, praktis tertunda.

Sampai saat ini, belum ada kepastian dimana tempat rapat dan aktivitas dewan. Kemarin, misalnya, wakil ketua DPR Sampang H Moh Sayuti Bsc, Ketua Komisi D H Abd Wadud Luthfi, sekretaris dewan Drs Slamet Terbang, Kepala Dinas PU Cipta Karya Drs Farisun, terlihat meninjau lokasi bekas kebakaran.

Menurut Moh Sayuti, pimpinan dewan belum membicarakan alternatif tempat untuk kegiatan rapat dan koordinasi. Sebab, banyak anggota dewan yang tidak masuk kerja. Kemungkinan besar, untuk sementara waktu tempat komisi ditempatkan di ruangan para wakil ketua. "Gimana lagi, dalam kondisi darurat seperti ini, lebih baik menggunakan ruangan yang masih layak digunakan," lanjutnya.

Sedangkan, sekitar 75 persen karyawan pemkab absen. Menurut sumber, mereka masih khawatir terjadinya aksi kerusuhan susulan. Ketika Radar Madura memasuki kantor pemkab, di depan pintu depan puluhan aparat keamanan menggelar alas tidur dan ada sebagian yang berjaga-jaga.

Demikian juga dengan pendopo kabupaten, pos penjagaan tidak lagi dijaga petugas dari karyawan pemkab. Satu pleton petugas dari Brimob tampak bergerombol di depan pintu gerbang. Yang jelas, kantor pemerintah dan titik-titik strategis di sudut kota sudah dikuasai aparat keamanan. (fiq/sor)