back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Jumat, 08 September 00
Jawa Pos


Fadhilah Menangis Dihadapan Pendukungnya
Massa Kedua Kubu Akhirnya Tinggalkan Kota

SAMPANG - Menurut salah seorang pengurus PKB, M Faidhol Mubarak, kedatangan massa penentang Fadhilah ini ingin memastikan apakah Fadhilah benar-benar batal dilantik oleh gubernur. Malah, mereka mendesak ingin menyaksikan sendiri di Pendapa Agung Kabupaten Sampang.

Untuk menghindari bentrok massa, maka diutus KH Dja'far Yusuf, H Yusuf, dan M Faidhol Mubarak bernegosiasi dengan aparat keamanan. Bertempat di Makodim 0828 Sampang, ketiga utusan tadi diterima Damdim Letkol Inf Royani dan Kapolres Sampang Supt Drs Endaryoko SH, serta seorang petugas dari Polda Jatim.

Hasilnya, massa kedua kubu bersedi membubarkan diri. Tapi, dengan syarat, massa pendukung Fadhilah mau meninggalkan pendapa. "Kalau massa di pendapa bubar, massa disini pasti akan bubar," katanya kepada Jawa Pos.

Selain itu, mereka meminta agar Kapolres mengumumkan hasil kesepakatan elit kedua kubu yang dilakukan di Grahadi kemarin. Permintaan ini dikabulkan. Tepat pukul 12.00, akhirnya Kapolres memberikan pengarahan kepada massa di Masjid Agung Sampang.

Kepada mereka, Kapolres mengatakan dirinya tidak datang pada pertemuan di Grahadi. Saat itu, Kapolwil Madura Senior Supt Djoko Satriyo sendiri yang turun tangan. Tetapi, dapat dipastikan bahwa pelantikan hari ini (kemarin, Red) dibatalkan.

Selesai menenangkan massa anti Fadhilah, Kapolres langsung menuju ke pendapa. Disana, ia menyampaikan tuntutan massa dan berembug dengan Fadhilah Budiono, Ketua DPR Kabupaten KH Moh Hasan Asy'ari, Dandim Sampang Letkol Inf Royani, Kapolwil Madura Senior Supt Djoko Satriyo dan Dansat Brimob Polda Jatim Senior Supt Winarso.

Pada pukul 14.30, akhirnya Fadhilah Budiono mengumumkan hasil kesepakatan itu kepada para pendukungnya. Di depan massa pendukungnya, Fadhilah tak kuasa menahan tangis. Sambil meneteskan air mata, dia berucap "Hari ini orang yang paling sedih di dunia adalah saya. Bukan karena pelantikan tertunda. Tapi, saya melihat betapa rakyat saya ditimpa kesusahan dan ketidakpastian," ujarnya agak gemetar.

Dalam kesempatan itu, Fadhilah membujuk agar massa pendukungnya pulang ke kampung halaman masing-masing. Ditegaskan, urusan keamanan selanjutnya akan diserahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan.

"Saya berterima kasih atas dukungan kalian semua. Akan tetapi, kalau ingin membantu saya, jagalah situasi agar tetap aman sampai saya dilantik. Percayakanlah urusan ini kepada aparat keamanan. Insya Allah, saya yakin, hari Rabu (13/9) besok saya pasti dilantik," ucapnya.

Kapolwil juga tampil memberi sambutan. Djoko berjanji akan menindaklanjuti aspirasi dan tuntutan massa kepada Muspida Jatim. "Pulanglah dengan tertib. Jangan terpancing denga isu yang dapat menyebabkan ketegangan baru. Jadikanlah Sampang sebagai kota yang aman dan damai," pesan Djoko.

Usai memberi pengarahan, tanpa dikomando massa ganti menyalami dan memeluk Fadhilah. Dengan alunan sholawat, mereka pamitan dan meninggalkan pendapa. Mereka meninggalkan kota memakai mobil L-300 dan truk.

Rupanya perjanjian ditepati. Mendengar berita massa pendukung Fadhilah bubar, massa anti Fadhilah yang ada di Masjid Agung dan sekretariat PKB membubarkan diri. Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada para wartawan menjamin massa PKB langsung segera meninggalkan kota Sampang. Sampai berita ini diturunkan, situasi berjalan normal kembali. (fiq/sor/mat)