back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

UTAMA
Selasa, 05 September
Surabaya Post


Pagi Tadi Tak Ngantor, Karyawan Pemerintah Kabupaten Sampang Trauma

Sampang - Surabaya Post

Walau massa telah membubarkan diri Senin (4/9) malam --setelah mendapat kepastian pengesahan Fadhilah Budiono menjadi Bupati Sampang 2000 - 2005-- sebagian besar karyawan (pegawai negeri sipil) masih trauma dengan kejadian itu. Selasa (5/9) hari ini mereka terlihat banyak yang tidak masuk kantor.
Kantor Pemkab Sampang masih tutup dan dijaga aparat kepolisian. Begitu pula kantor-kantor pemerintahan yang kemarin siang ditutup paksa oleh massa. Walau sudah ada yang buka tapi masih sepi.
"Teman-teman trauma dengan peristiwa kemarin sehingga tidak masuk kantor. Siapa yang tidak takut. Sedang konsentrasi bekerja, dipaksa massa yang memegang sajam harus keluar," kata salah seorang pegawai kantor pemerintahan yang dekat dengan kantor Pemkab Sampang, Selasa pagi tadi.
Sementara itu, arus lalu lintas kota Sampang mulai kemarin sore kembali normal setelah ditutup selama tiga jam oleh massa. Jalan propinsi menuju kota Sampang ditutup dengan dua truk yang diletakkan melintang di tengah jalan. Begitu pula jalan menuju kota Sampang dari arah Pamekasan dan jalur menuju pantura (Ketapang).
Sebagian massa hingga tadi malam masih bertahan di kantor Pemda Sampang, dengan memasang tenda. Mereka semula tetap akan bertahan hingga ada kepastian pelantikan bupati Sampang terpilih H Fadhilah Budiono. Mereka mau membubarkan diri setelah Fadhilah Budiono semalam menemui pendukung fanatiknya itu.

Surat Keputusan Mendagri

Fadhilah memang mendapat SK Mendagri melalui faksimile pukul 20.30. Isinya tentang pengesahan Fadhilah Budiono menjadi bupati Sampang 2000 - 2005. Juga tentang pemberhentian dengan hormat sebagai bupati periode sebelumnya.
SK Mendagri dibacakan Fadhilah di hadapan pendukung yang tetap bertahan di bawah tenda. "Tolong bapak-bapak dan saudara-saudara pulang ke rumah masing-masing dengan tertib. Kantor pemerintahan yang ditutup tadi, supaya dibuka kembali," katanya.
Massa menyambutnya dengan suka cita. Setelah itu mereka membubarkan diri. Kantor yang semula ditutup dengan palang bambu, dibuka kembali. Fadhilah mengatakan tidak mengira massa akan berbuat sejauh itu. "Mendapat informasi ada massa turun jalan dan menutup kantor, saya segera ke Sampang dari suatu acara di luar kota," kata Fadhilah.
Kapolres Sampang Superintendent Endaryoko SH berharap agar massa tidak melakukan tindakan perusakan dan penjarahan terhadap kantor-kantor dan fasilitas lainnya. "Selama aksi massa, situasi masih bisa dikendalikan," katanya, kemarin, di tengah massa yang menguasai Kantor Pemda.
Untuk pengamanan massa telah diterjunkan sekitar 500 personel gabungan dari Polres-Polres di Madura plus bantuan pasukan Brimob dari Mapolres Bangkalan. Situasi Kota Sampang berangsur-angsur normal. Arus lalu lintas yang kemarin sempat ditutup massa, kini sudah berjalan seperti biasanya. Toko-toko yang semula tutup, kini mulai buka walau ada yang masih trauma.
Namun petugas keamanan masih berjaga-jaga di sudut-sudut kota dan perkantoran. "Walau tampaknya masih aman, pimpinan meminta agar tetap siaga," kata seorang petugas di salah satu kantor pemerintahan tadi pagi.
Soal SK yang seolah turun akibat tekanan massa itu, Kepala Biro Otonomi Daerah Jatim Agus Syamsuddin SH MS, tak mau mengaitkannya. Menurut dia, dua peristiwa itu berdiri sendiri, tapi kebetulan waktunya bersamaan.
"Proses pengajuan SK ke Mendagri biasanya beberapa hari sebelum ditandatangani, sedangkan demonstrasi warga Sampang baru kemarin terjadi sehingga kecil kemungkinan berhubungan," katanya.

Harus Siap Turun

Buntut terjadinya unjuk rasa warga Sampang, Gubernur Jatim Imam Utomo, menegur mantan bupati Fadhilah Budiono, Senin kemarin.
Begitu mendapat laporan terjadinya aksi sekelompok warga Sampang yang menutup aktivitas kantor pemerintah dan sekolah, Gubernur langsung menelepon Fadhilah Budiono.
Imam Utomo meminta Fadhilah mampu meredam gejolak orang-orangnya agar tidak mengganggu roda pemerintahan di Sampang. "Saya katakan kepada Pak Fadhilah agar mengendalikan orang-orangnya sebab kejadian itu pasti sampai ke Jakarta sehingga bisa mempengaruhi namanya," kata Gubernur ditemui di Grahadi kemarin.
Padahal Fadhilah Budiono saat ini sedang menunggu hasil penyelidikan Tim Depdagri yang menyelidiki hasil pemilihan Bupati Sampang yang bermasalah dan kasus yang dituduhkan kepadanya. Hasil Tim Depdagri ini dipakai pertimbangan Mendagri untuk mengeluarkan SK pengesahan pemilihan Bupati Sampang yang dimenangkan Fadhilah.
Dia meminta semua pihak menghargai prosedur yang sedang dipertimbangkan Mendagri untuk mengeluarkan SK pengesahan pemilihan bupati. Imam Utomo juga mengatakan tidak pernah menghambat proses keluarnya SK itu.
Karena itu bila SK sudah keluar maka pelantikan pun segera dilakukan sambil kasusnya diperiksa Pomdam. Kalau ternyata tuduhan terhadap Fadhilah Budiono benar, maka dia harus siap turun lagi. (kas, sgp)