Perampok 3,8 Kilogram Emas Dibekuk

Sumenep - SI
Setelah 15 bulan diburu polisi, kawanan perampok 3,8 kg emas diringkus anggota Polres Sumenep. Mereka adalah Muhammad (45) asal desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianet, dan Mathuri (40) warga desa Billapora, Socah, Bangkalan, kini meringkuk di sel tahanan Polres. Sedanggkan Jamal (40) dan Mucik (40), keduanya warga desa Billapora juga, buron.

Mathuri tertangkap, karena KTP-nya jatuh di tempat kejadian perkara (TKP), saat mereka beraksi. Bahkan, dia menjadi kunci terungkapnya perampokan yang menggegerkan Sumenep, 30 Maret 1999 lalu. Kepada penyidik, Mathuri mengaku bahwa emas hasil kejahatannya itu dibagi dengan empat temannya. Sedangkan sepeda motor RX King ditanam di pekarangan rumah Muhammad.

Diungkapkan, dia dan dua temannya (Jamal dan Mucik) datang ke Sumenep diundang Muhammad, melalui Munir, adik Muhammad yang punya keluarga di Bangkalan. Munir, buron, mengantarkan dan mereka bermalam di hotel Wijaya I. Di kamar 33 itu, dia kenal dengan Muhammad. Selanjutnya, mereka merencanakan perampokan. Karena sasarannya menggiurkan, saat itu langsung saja didukung.

Perampokan 3,8 kg emas itu terjadi di desa Kalimook, Kecamatan kalianget. Korbannya H Sahot, warga desa Kalianget Timur, tetangga Muhammad. Korban adalah pedagang emas yang setiap pukul 14.00 pulang dari tokonya, selalu melalui jalan di lapangan terbang Trunojoyo. Di tengah jalan korban dibuntuti dua sepeda motor. Ketika sepi, sepeda motor yang dikendarai korban dipepet dua sepeda motor mereka. Kemudian, tas yang digendong korban diambil paksa oleh tersangka. Karena korban mempertahankan, lengan korban dibacok sehingga nyaris putus. Tas yang berisi barang berharga itu dibawa kabur. Sementara sepeda motor tersangka dan KTP tertinggal di TKP.

Kapolres Sumenep Letkol Pol Eddy Hariyanto kepada Suara Indonesia membenarkan telah diringkusnya otak dan pelaku perampokan yang diburu 15 bulan lalu. Keberhasilan ini atas kerja sama dengan masyarakat. (tas)