back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Rabu, 12 Juli 00
Jawa Pos


Harga Tembakau Rusak Akibat Ulah Bandul Yang Rugi
APTM Bantah Pengusaha Sering Mempermainkan Harga Tembakau

PAMEKASAN - Ketua Asosiasi Pengusaha Tembakau Madura (APTM) H. Muhammad Haerumi menegaskan permainan harga tembakau selama ini bukan dilakukan kalangan pengusaha atau pabrikan melainkan ulah spekulasi para bandul tembakau yang rugi dalam berbinis. "Tidak ada teori pengusaha atau kalangan pabrikan mempermainkan harga. Pabrikan selalu konsisten terhadap ketentuan dan kebutuhan perusahaan. Kalau ada permainan harga itu hanya ulah spekulan saja," ujarnya.

Menurut dia banyak pegadang yang mempermainkan harga dengan melakukan tindakan mengelabuhi para petani. "Biasanya pedagang yang rugi itu adalah pedagang yang tidak matang dam profesional dalam berbisnis. Ikut-ikutan sehingga seringkali mengalami kerugian karena dalam membeli tembakau hanya berdasarkan pada spekulasi. Nah kalau sudah rugi biasanya petani yang jadi sasaran dengan mengatakan harga turun dan segala macam alasan lainnya," jelas H. Haerumi.

"Bagi kalangan pengusaha petani adalah aset. Jalan tidaknya bisnis para pengusaha itu tergantung pada sukses tidaknya pertaian. Jika petani tidak mau tanam tembakau maka otomatis pengusaha tidak bisa kerja. Karena itu tidak akan pernah ada upaya pengusaha untuk mempermainkan petani. Karena hidup matinya pengusaha terletak pada petani tembakau itu sendiri. Sebenarnya kami ingin membantu memberdayakan petani, " imbuh H. Haerumi yang mengaku telah puluhan tahuh berbisnis tembakau.

Tiap memasuki musim panen tembakau, lanjut H. Haerumi, biasanya kalangan pabrikan atau perwakilan perusahaan rokok di Madura menyampaikan dan mensosialisasikan jenis, volumi dan harga tembakau yang dibutuhkannya. Selain disosialiosasikan kepada masyarakat juga diserahkan kepada pemerintah daerah sebagai pijakan pemerintah daerah untuk meleksanakan pemantauan.

Menyinggung tentang masuknya tembakau Jawa ke Madura, H. Haerumi menegaskan hal itu juga bukan kemauan pengusaha tetapi ulah petani ataupun bandul yang nakal. "Prinsipnya kami pegusaha dan kalangan pabrikan kan menginginkan tembakau yang baik. Tidak ingin tembakau dicampur dengan tembakau Jawa. Kalau itu ada jelas ulah para bandul atau petani sendiri, yang pasti yang akan rugi mereka sendiri karena gudang akan membeli dengan harga murah, " jelasnya.

Untuk itulah, kata H. Muhammad Haerumi, APTM organisasi yang dipimpinnya berniat melakukan audensi dengan berbagai pihak termasuk diantaranya para pejabat pemerintah, maupun tokoh masyarakat, untuk mensosialisisakan missi organisasi yang diembannya. ''Selain kami akan menyampaikan missi dan visi APTM, kami juga akan menjelaskan tentang pandangan nigatif terhadap para pengusaha tembakau selama ini. Itu tidak benar," katanya. (dwi)