back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Jumat, 30 Juni 00
Jawa Pos


Pamekasan Menyambut Hari Anti Narkoba Se Dunia

PAMEKASAN - Menyambut Hari Antinarkoba Se-Dunia Senin 26 Juni lalu banyak cara dilakukan. Inti peringatan itu diharap bisa menyelamatkan para generasi muda dari jeratan narkotik dan obat-obatan terlarang (narkoba). Bagaimana komentar para ibu rumah tangga Pamekasan menyambut Hari Anti Narkoba se Dunia? Pengusaha batik tulis kristal Pamekasan, Ny Sorayya Sallal punya ide menarik untuk menyelamatkan para generasi muda di Madura khususnya dari pengaruh narkoba. Kata Sorayya, genarasi muda potensi kecanduan narkoba karena tidak punya aktivitas sehingga rawan dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-temannya. "Mulanya mereka diajak temannya untuk mencoba konsumsi narkoba akhirnya menjadi ketagihan," ujar Sorayya.

Karena itu, Sorayya berharap anggota dewan, Pemerintah Kabupaten (pemkab) Pamekasan serta instansi lain, untuk memperhatikan generasi muda yang tidak punya aktivitas agar selamat dari pengaruh narkoba. Bentuk polanya bagaimana? Dia mengusulkan kepada beberapa instansi yang terkait di Pamekasan untuk menyediakan penampungan generasi muda yang terlanjur kecanduan narkoba. Penampungan itu disatukan dalam satu tempat yang bisa membina mental dan memberi keterampilan.

"Saya berharap para generasi muda yang terlibat narkoba hendaknya dimasukkan dalam penampungan yang bisa mengubah mental anak tersebut yang terlanjur terjerumus dalam dunia narkoba. Tanpa ada pembinaan mental di satu tempat, saya yakin bangsa kita akan banyak kehilangan para generasi muda karena kecanduan narkoba," ujar Sorayya.

Dikatakan, beberapa generasi muda Pamekasan yang terjerumus dengan dunia narkoba dikenai hukuman di Polres dan Lembaga Pemasyarakatan (LP). Kata Sorayya, tempat LP atau tahanan Polres yang dihuni para generasi muda itu, bukan mengubah mental mereka untuk berhenti dari kecanduan narkoba. Sebab, kata Sorayya, mereka di dalam tahanan LP atau Polres berkumpul dengan para resedivis tindak kriminal lain.

"Jadi pemberian hukum di tahanan Polres atau LP, tidak akan bisa mengubah mental para generasi muda yang terlanjur kecanduan narkoba. Melainkan tambah memperburuk psikis anak muda itu sendiri. Karena itu, pembinaan mental bagi mera sangat tepat," jelasnya.

Dia berharap, instansi pemerintah terkait bisa melihat secara cermat untuk memperhatikan nasib para generasi muda yang sudah terlanjur terjangkit narkoba. "Saya yakin bila anak itu dibina mentalnya dan diberi keterampilan dalam satu tempat, insyaallah mental mereka akan berubah. Sebab, mereka itu dipengaruhi oleh lingkungan. Selama tidak ada pembinaan mental dan keterampilan yang mereka miliki, saya yakin kebiasaan mengkonsumsi narkoba akan sulit hilang," tegasnya.

Sorayya secara jujur menyatakan siap memberikan keterampilan secara gratis untuk membina mereka para generasi muda yang terjangkit narkoba. "Saya sudah menghubungi piminan Sumbangsih dan bersedia untuk menampung sebagai tempat binaan anak muda itu. Saya kira ini alternatif terbaik untuk membina mental para generasi muda kita dari kecanduan narkoba," ujar Sorayya. (ham)