back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Senin
20 Desember 1999
Radar Madura


LSM Bersatu Usul Kabupaten Kepulauan Sumenep
Baru-baru ini Diterima Staf Presiden KH Abdurrahman Wahid

Pamekasan, Radar

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bersatu Kepulauan untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat kepulauan (Kabupaten Sumenep) terus dilakukan. Pada 6 Desember 1999 lalu, misalnya, LSM Bersatu Kepulauan menghadap Staf Presiden RI KH Abdurrahman Wahid, Suroso di Istana Negara. Kedatangan rombongan LSM Bersatu Kepulauan itu untuk menyampaikan keinginan masyarakat kepulauan Sumenep untuk berpisah menjadi Kabupaten Kepulauan Sumenep. Semula rombongan LSM Bersatu Kepulauan yang terdiri dari delegasi tokoh masyarakat kepulauan berencana langsung menghadap presiden, tapi karena Presiden KH. Abdurrahman Wahid ada acara kenegaraan, akhirnya rombongan diterima staf presiden, Suroso.

Ketua Umum LSM Bersatu Kepulauan Drs. Ach. Zain mengatakan, ada dua poin yang diajukan dan diskusikan bersama staf presiden. Pertama, pemekaran wilayah Kabupaten Sumenep menjadi dua Kabupaten. Kedua, mengundang investaor untuk menggarap sejumlah potensi kekayaan alam di 76 Kepulauan Sumenep.

Mengenai pemekaran wilayah Sumenep menjadi dua kabupaten, kata Zain, staf presiden setuju. Alasannya, untuk memaksimalisasi pengembangan potensi kekayaan alam kepulauan yang selama ini belum tergarap maksimal oleh putra kepulauan sendiri.

''Dengan pemekaran wilayah Sumenep menjadi dua Kabupaten, otonomisasi daerah akan menjadi jelas dan maksimal. Karena, kepulauan yang kaya potensi alamnya, selama ini tidak tergarap maksimal. Bila kepulaun jadi kabupaten, pengembangan kekayaan alamnya akan jelas dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,'' ujar Ach Zain didampingi Ketua I, Aziz Salim Sabibie.

Mengenai permintaan investor masuk ke Kepulauan Sumenep, kata Ach Zain, karena investor yang diperlukan untuk melakukan eksplorasi potensi laut setiap pulau, seperti eksplorasi potensi migas, irigasi pertanian serta pemanfaatan hutan jati kualitas ekspor seluas 75 km2.

Lebih jauh, Ach. Zain merinci kekayaan alam setiap pulau besar dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Sumenep. Pulau Sapudi, misalnya, dikenal dengan kekayaan alam ternak sapi dan potensi wisata pantai. Selain itu Pulau Sapudi juga diyakini menyimpan sumber migas yang besar melebihi sumber minyak Pagerungan.

Kemudian, Pulau Raas, Masalembu, Kangean, Sapeken, Pagerungan dan banyak pulau-pulau kecil lainnya, juga punya potensi besar. Selain, tersimpan sumber migas, kekayaan alam riil setiap pulau juga belum tergarap. Seperti, kerang hias di Pulau Raas. Di Pulau Masalembu juga tersedia ikan laut dan perkebunan kepala sawit yang belum tergarap.

Pulau Sapeken yang luasnya hanya 86,48 km2 menyimpan banyak mutiara kerang perairan laut. Dan secara sembunyi mutiara itu di-"curi" oleh eksportir Jepang bekerjasama dengan keluarga Cendana. Sedangkan Pulau Paleyat, Skala dan Saubi tersedia banyak ikan dan kerang laut.

Sementara di Pulau Kangean sendiri ada gunung fosfat, tambang minyak dasar laut, hutan jati kualitas. Dan masih banyak pulau kecil yang tidak dihuni orang, yang jumlahnya kurang lebih sebanyak 76 pulau. (ham)