back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Senin
20 Desember 1999
Radar Madura


Putra Madura di Luar Daerah Tidak Perlu Pulang
Drs Suroso MBA: Provinsi dan Otonomi Perlu Perbaikan Mental Birokrat

Pamekasan, Radar

Ketuan Yayasan Lembaga Pusat Penelitian dan Pengembangan Madura (LP3M) Drs Suroso MBA, mengaku sangat tidak setuju jika untuk kepentingan otonomisasi daerah maupun ide pembentukan provinsi Madura, putra-putri asal Madura yang sukses di luar diminta kembali ke kampung halamannya. Penegasaan itu disampaikannya saat memberi ceramah dalam Buka Puasa Bersama yang dilaksanakan Radar Pamekasan Club di Rumah Makan Lesehan Tanean Lanjang, Sabtu kemarin.

Menurut Suroso, ide pembentukan provinsi Madura maupun upaya menyambut otonomi daerah, merupakan motivasi bagi masyarakat Madura untuk melakukan transparansi dan demokratisai dalam membangun daerah. ''Menurut saya, masyarakat Madura tidak perlu takut. Jangan karena alasan ekonomi lantas mundur dari keinginannya untuk menjadikan Madura ini sebagai provinsi,'' katanya.

Sembari mengutip perkataan Menteri Otonomisasi Daerah Prof Dr Rias Rasyid, Suroso menegaskan ide pembentukan provinsi Madura jangan semata-mata dilihat dari budget atau sejauhmana besar kecilnya pendapatan wilayah tertentu. Akan tetapi harus dilihat sebagai sebuah kesatuan sikap mental untuk membangun daerahnya lebih jauh, lebih tepat, jujur dan transparan dibandingkan dengan era sebelumnya.

''Jadi, tidak perlu Pak Hartono, atau tokoh tokoh Madura di luar itu pulang kampung. Namun, mereka memang harus dimintai sumbangan dan partisipasinya dalam membangun Madura,'' tandasnya. ''Kasihan kan orang seperi Pak Hartono, harus kembali ke Madura. Di sini kan hanya untuk kolonel-kolonel, sementara dia kan Jendral. Jadi, tetapkan dia berada di luar Madura, yang penting partisipasinya,'' tambah Suroso.

Di antara berbagai persiapan yang perlu mendapat prioritas dalam menyongsong era baru tersebut, lanjut Suroso, adalah masalah mental aparat pemerintah. Dikatakan, selama ini muncul kekhawatiran otonomi daerah maupun pembentukan provinsi karena merasa dari segi pendapatan Madura sangat kecil. Jangankan untuk disumbangkan ke pusat, untuk memenuhi kebutuhan sendiri saja masih kurang.

''Saya kira jika mental aparat kita terus makin baik, maka tidak akan ada lagi kebocoron, korupsi dihapus total, dan KKN tidak diulangi lagi. Saya yakin berbagai pendapatan akan terus masuk. Coba hitung saja berapa pendapatan pasar yang kita peroleh sementara potensi pasar kita sangat besar. Hitung juga pendapatan sektor lainnya, rata-rata sangat kecil. Mengapa tidak ada transparansi dalam etika kerja aparat kita,'' papar Suroso yang kini juga menjadi konsultan salah satu program Bapppenas di Jawa Timur.

Terkait dengan potensi SDM masyarakat Madura, Suroso menilai masih perlu dikembangkan lebih jauh. Dan yang tak kalah pentingnya pihak pemerintah daerah harus juga memanfaatkan potensi SDM muda yang kini dinilai banyak tidak terpakai. ''Perlu hubungan yang baik, generasi muda itu punya program apa, tawarkan pada pemerintah daerah. Saat itu juga pemerintah daerah harus welcome terhadap inisiatif generasi muda, maka akan terjadi sinergi yang menguntungkan,'' katanya. (dwi/ham)