back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Selasa, 18 April 2000
Jawa Pos


Depdiknas Siap Bantu Pertahankan Kelas Unggulan

PAMEKASAN - Kepala Kantor Depdiknas Pamekasan, Mohamad Yakcub menegaskan siap membantu mempertahankan programn kelas unggulan SMUN 3 Pamekasan, jika program tersebut benar-benar sukses mencetak lulusan yang berprestasi. "Kami masih menunggu sampai selesai pelaksanaan Ebtanas tahun ini. Jika mereka berkualitas dan melebihi yang lain kami akan berupaya mencarikan jalan keluar," ujar Mohammad Yakcub. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, sejak dua tahun ajaran terakhir pelaksanaan kelas unggulan SMUN 3 Pamekasan mulai terganggu pendanaan. Pasalnya Yayasan Songsong Senom yang menjadi penyangga dana utama program ini sejak tahun ajaran 1998-1999 tidak menurunkan dana pembinaan lagi.

Belum diketahui secara pasti mengapa Yayasan yang didirikan oleh putra Madura yang sukses di ibu kota Jakarta itu tidak menurunkan dana lagi. Namun dari berbagai informasi yang berkembang, keberadaan Yayasan tersebut mulai kembang kempis bersamaan dengan jatuhnya rezin Orde Bnaru. ''Yayasan itu dulu kuat karena banyak putra Madura yang sukses nyantol pada Orde baru. Kalau kini Ode Baru tumbang, maka Yayasan itu akan terpengaruh," ujar seorang sumber Radar Madura.

Mouahamad Yakcub menuturkan, dari hasil pemantauannya ia melihat program kelas ungulan itu cukup benar berhasil. Prestasi rata rata siswa minimal 9. "Namun prestasi itu belum bisa dijadikan patokan, ukurannya nanti dalam pelaksanaan Ebtanas, jika mereka benar benar berprestasi baik, maka kami akan tetap memperhatikannya, karena ini aset Pamekasan yang harus dipertahankan, " katanya.

Sememntara itu, beragai kalangan mengharapkan agar kelas unggulan SMUN 3 ini tidak sampai bubar. Alasannya program pembibitan untuk mencari kader potensial dari Madura itu, sangat tepat untuk dijadikan media alternatif lembaga pendidikan SLTA yang berkualitas. "Saya harap jangan sampai bubar, pihak sekolah perlu berupaya untuk mencari terobosan lain agar program itu tetap bertahan," ujar Drs Zainal Alim, Pengelola Yayasan Amaliyah Pamekasan.

Dia menyetujui jika pihak SMUN 3 menerapkan pola swadana, artinya orang tua atau wali murid bertanggung jawab atas dana tambahaan pembinaan, yang selama ini ditanggung Yayasan Songsong Senom. "Saat ini semua fasilitas program itu kan lengkap, baik laboratorium, asrama, dan lain sebagainya. Termasuk SDM tenaga pengajarnya yang berkualitas. Jadi tinggal dana pembinaan saja. Saya yakin orang tua siswa akan setuju dengan sistem swadana itu, asalkan kualitas lulusan program ini benar-benar baik," tandasnya. (dwi)