back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long e-Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Sabtu, 02/12/2000
Jawa Pos


Pembangunan Plengsengan Sungai Parteker Mengecewakan
Tingginya Hanya Separuh Kedalaman Sungai

PAMEKASAN - Pembangunan plengsengan di sungai yang mengubungkan antara Jembatan Parteker dengan Jembatan Jl Trunojoyo mengecewakan masyarakat. Pasalnya pembangunan yang merupakan bagian Proyek Pengembangan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) itu dinilai rawan menimbulkan longsor, karena plengsengan yang dibangun tidak sejajar dengan permukaan tanah.

Salah seorang tokoh masyarakat sekitar proyek pelengsengan itu menuturkan, proyek itu diperkirakan akan mubadzdzir, selain tidak bisa menahan air jika hujan deras, air tetap akan tetap masuk rumah penduduk karena tinggi pelengsengan hanya separuh kedalaman sungai dari permukaan tanah. "Tidak ada gunannya mas, kalau banjir seperti biasa yang masuk kerumah kami," ujar seorang warga.

Dari hasil pemantauan Radar Madura di lapangan, pembangunan plengsengan itu selain tingginya tidak sejajar dengan permukaan tanah, juga kualitas material yang digunakan sangat jelek. Dikhawatirkan hasil proyek ini tidak berumur panjang. Masyarakat sekitar lokasi proyek juga mempertanyakan keberadaan pemborong proyek ini, karena sejak dibangun pelaksana proyek tidak memasang papan nama dilokasi proyek.

Kepala Cipta Marga Daerah Pamekasan Ir Raman Prakosa menjelaskan, proyek tersebut nilainya Rp 140 juta, merupakan proyek yang didanai gabungan antara dana APBD Tingkat I dan bantuan dari Bank Dunia. Proyek tersebut satu paket dengan proyek sejenis yang ada di empat kabupaten lainnya di Jawa Timur, yakni terdapat di kabupaten Lumajang, Situbondo, Mojokerto. Total biaya seluruhnya sebesar Rp 600 juta.

Diakatakan Pimpinan proyek tersebut adalah Cipta Karya Jawa Timur, sementara Cipta Karya Daerah Pamekasan hanya bertindak sebagai lembaga monitoring yang bertugas menyampaikan perkembangan dan eveluasi pelaksanaan proyek ke Cipta Karya Jawa Timur. Yang menjadi pelaksana proyek ini adalah CV Sari dari Jember. "jadi tugas kami hanya memantau saja tidak punya kewenangan lebih jauh dari itu," jelas Raman Prakosa.

Dikatakan proyek pembangunan plengsengan di Jembatan parteker itu panjangnya 478 meter dengan ketinggian 2,5 meter. Jika dibandingkan dengan kedalaman sungai maka tinggi pelengsengan itu hanya separuh dari kedalam sungai. Menurut Raman Prakosa, pembangunan plengsengan itu tidak dibangun setara dengan permukaan tanah karena keterbatasan dana. Dikatakan proyek ini merupakan proyek Memorandum yang jumlah dana administrasi lainnya ditetapkan sejak lima tahun yang lalu.

"Karena ini proyek memorandum sejak beberapa tahun yang lalu, dengan dana yang tetap, maka hasil poyeknya ya seperti ini, disesuaikan dengan kondisi sekarang. Seandainya ini dibangun sejak sebelum krismon maka mungkin dana itu bisa mencukupi untuk membangun dengan ketinggian yang setara dengan permukaan tanah. Jadi yang diprioritaskan sekarang kenormalan salurtan air," jelas Raman.

Dia meminta jika masyarakat menginginkan pembangunan itu dilanjutkan hingga mencapai ketinggian yang sejajar dengan permukaana tanah, bisa dilakukan dengan pengajuan lagi melalui Bappeda. "Saya kira bisa itu semoga saja untuk tahun 20001 nanti bisa dikabulkan. Sehingga masyarakat benar-benar puas dengan bantuan proyek, tidak setengah setengah lagi," tandasnya. (dwi)