back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long e-Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

DAERAH
Senin, 30 Oktober 00
SURYA


Karapan Sapi Piala Presiden Dihentikan Dengan Tembakan Salvo

Pamekasan, Surya

Diwanai rentetan tembakan salvo (ke udara), Karapan Sapi Besar se Madura - memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI - di Stadio R Soenarto Hadiwijoyo, Pamekasan, Minggu (29/10), terpaksa dihentikan sebelum waktunya.
Menurut rencana, karapan itu baru dilanjutkan pagi ini, Senin (30/10), pukul 09.00 di tempat yang sama. Penundaan ini dipicu aksi protes antar antar pendukung sapi peserta lomba.
Aksi protes yang menyebabkan seorang juri utusan Bangkalan, Siris Sakti, 50 tahun, mengalami luka di dahi itu berawal ketika kemenangan pasangan sapi 'Bintang Angkasa', milik M Faishol asal Palenga'an, Pamekasan, (lajur bendera merah), melawan pasangan sapi 'Pendekar', milik Imam Mukti, Ambunten, Sumenep, (lajur bendera hijau), mengundang kontroversi.
"Saya tidak ikut mengangkat bendera, tugas saya hanya mencatat. Tapi, kenapa salah seorang dari pemilik sai melukai kepala saya," ujar Siris Sakti kepada Surya, sembari memegang kepalanya, tanpa mau menyebut pemilik sapi yang mana.
Pantauan di lapangan, ketika kedua pasangan sapi dilepas dan memasuki garis finis, juri mengangkat bendera hijau, yang berarti sapi 'Pendekar' menang. Tetapi Faishol, pemilik sapi 'Bintang Angkasa', bersama pendukungnya naik ke panggung juri melakukan protes. Ia menganggap sapi miliknya sampai di garis finis lebih dulu.
Selanjut juri memutar rekaman finis lewat video. Ternyata, sapi yang lebih dahulu tiba di finis pasangan sapi 'Bintang Angkasa'. Kemudian pada saat itu, salah seorang juri lewat pengeras suara mengatakan, bendera merah yang menang dan mengangkat bendera merah.
Karuan saja, pemilik sapi 'Pendekar' tidak terima dengan keputusan mendadak itu. Ia dan pendukungnya naik ke panggung juri, mengatakan sapi miliknya tetap sebagai pemenang. (sin)