back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Radar Madura
Sabtu, 23 September 00
Jawa Pos


Pemeriksaan Perusak Kantor DPRD Sampang Sudah Jalan

PAMEKASAN - Kapolwil Madura Senior Superientendent Drs Djoko Satriyo menegaskan pemeriksaan terhadap pelaku pengrusakan dan pembakaran kantor DPRD Sampang telah dilaksanakan. Hanya saja pelaksanaannya tidak perlu dipublikasikan secara demontratif agar tidak memancing kesalahan penafsiran kalangan tertentu. "Pemeriksaan jalan terus dan kami telah perintahkan pada Kapolres Sampang, " ungkap Joko.

Kepada Radar Madura yang menemuinya di lapangan Tenis Polwil Madura, Jumat kemarin, Kapolwil menjelaskan sesuai dengan janjinya akan menegakkan Supremasi hukum, maka persoalan pengrusakan Kantor DPRD Sampang dan berbagai tindakan lain disekitar kasus tersebut yang dinilai melanggar hukum akan diselesaikan secara hukum yang tegas. "Saya tidak tahu pasti berapa orang yang telah diperiksa Polres Sampang, namun yang jelas pemeriksaan itu berjalan terus, " tandas Joko.

Sebagaimana dilansir harian ini, kalangan DPRD Sampang meminta pihak Polwil Madura untuk mengusut pelaku tindakan pengrusakan dan pembakaran Kantor DPRD Sampang. Kalangan dewan menilai, pengusutan atas pelaku pengrusakan kantor wakil rakyat itu tidak ada geregt. Menurut dewan jika kasus itu dibiarkan, maka akan merusak citra lembaga kepolisian, serta akan makin menumbuh suburkan tindakan anarkis oleh masyarakat.

Djoko Satriyo menjelaskan, masyarakat Sampang khususnya dan Madura pada umumnya memiliki karakteristik yang tersendiri. Dalam Menghadapi persoalan hukum mereka sering bersifat frontal. Artinya dalam memahami persoalan hukum, seringkali tidak didasari oleh pertimbangan formal dan legal. Karena itu dalam menangani berbagai kasus di Madura harus hati hati, selain menggunakan pendekatan formal pendekatan kultural juga harus diperhatikan.

Yang jelas, lanjut Joko, saat ini kondisi Sampang telah aman, dan pada saat pecah kerusuhan beberapa waktu lalu tidak ada korban jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Sampang tentang perlunya pembatasan dan pemilah-milahan masalah ternyata juga sangat baikl. "saya bersyukur tidak sampai muncul korban Jiwa. Ini sebuah pengertian warga Sampang agar jangan karena soal politik, lantas jiwa jadi korban,'' tandasnya.

Menyinggung tentang personil aparat keamanan yang kini masih berada di Sampang Kapolwil menjelaskan, keberadaan mereka bertujuan untuk mengantisipasi jika ada kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan lagi. Menurut dia, masyarakat Sampang tidak perlu trauma dengan adanya petugas keamanan. Kapan petugas keamanan itu akan ditarik ? Kapolwil tidak menjelaskan secara kongkrit. Hanya saja, katanya, jika kondisi Sampang benar-bener aman maka pasti pasukan itu akan ditarik.

Menurut Djoko dalam melihat kasus Sampang tersebut ukurannya adalah kemanan, petugas yang ada disana hanya sebagai alat saja. ''Yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah rasa aman. Dan atas peran serta tokoh masyarakat dan ulama di sana ternyata keamanan dapat tercipta. Itu yang sangat kami bangggakan. Kepada para tokoh masyarakat dan ulama setempat kami sangat berharap bantuannya untuk ikut berpartisipasi dalam memberi penyuluhan agar masyarakat Sampang bisa menjaga keamanan daerahnya, " ungkap Djoko. (dwi)