back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Jumat
17 September 1999
Radar Madura


Pendapatan Asli Daerah Bangkalan
dari ASDP 'Nol Persen'

Bangkalan, Radar.-

Kendati, salah satu "kakinya" berpijak di wilayah Bangkalan, namun PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Pelabuhan) tidak pernah memberikan kontribusi terhadap pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangkalan. Padahal, Pemda Bangkalan telah banyak menyediakan sarana dan prasarana pendukung pelabuhan Kamal.

’’Bila menurut aturan kita tidak bisa memaksa ASDP untuk menyetor kontribusi pada Pemda, karena mereka berpegang pada UU Otoritas. Jadi ada benturan kepentingan disini,’’ kata Drmawan.

’’Selama ini ASDP sebagai sebuah perusahaan, tetap berpegang pada pemikiran bisnis semata tanpa memikirkan atau mempertimbangakan kepentingan sosial dan ekonomi,’’ katanya.

Menurut Darmawan, saat ini Bangkalan membutuhkan pemasukan PAD dari PT ASDP karena Pemda Bangkalan juga mempunyai aset di pelabuhan Kamal. ’’Bicara mengenai aset, dari pintu gerbang sampai masuk pelabuhan adalah aset ASDP, tetapi di luar itu adalah milik pemda,’’ katanya.

‘’Infrastruktur pendukung pelabuhan itu dibangun dan disediakan oleh Pemda. Jadi sudah sewajarnya bila ASDP menyetor ke PAD Bangkalan dari hasil jasa angkutan penyeberangan yang dierimanya,’’ tambahnya.

Selain infrastruktur pendukung di luar pelabuhan, ketertiban di dalam pelabuhan juga disediakan oleh Pemda. Pertimbangan lainnya, adalah dari sisi sosial, masyarakat Bangkalan mempunyai andil besar dalam pemasukan ASDP. Sebab, banyak dana masyarakat yang tersedot ke ASDP. ‘’Jadi sudah seharusnya ada dana yang kembali kepada masyarakat,’’ katanya.

Menurut informasi, pendapatan ASDP setiap bulannya sebesar Rp 1,35 miliar, tetapi tidak ada yang kembali pada masyarakat. ’’Seandainya ASDP menyetor kontribusi pada pemda sebesar 10% misalnya, pasti akan lebih bisa bermanfaat bagi masyarakat,’’ kata Darmawan.

Pemda Bangkalan dengan persetujuan DPRD sebenarnya sudah tiga kali melayangkan surat kepada ASDP mengenai hal tersebut. Tetapi, kata Darmawan, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak ASDP.

Darmawan juga menyinggung soal pelabuhan Sepulu yang juga tidak menyetor pada PAD. ’’Untuk pelabuhan Sepulu hingga saat ini juga tidak ada pemasukan ke PAD, bahkan saat ini tiba-tiba ada SK dari Departemen Perhubungan yang menyatakan bahwa pelabuhan Sepulu sudah menjadi pelabuhan lepas, otomatis kita kesulitan untuk menarik kontribusi dari sana,’’ katanya.

Untuk itu, Pemda Bangkalan akan membangaun pelabuhan di Kecamatan Arosbaya yang diharapkan akan memberi pemasukan pada PAD. ’’Pelabuhan di Arosbaya kita buat agak masuk ke sungai, jadi tidak ada klaim pihak Departemen Perhubungan bahwa itu adalah pelabuhan lepas. Selama ini bila dibangun pelabuhan di pinggir pantai, pasti pesisir pantai tersebut akan di klaim sebagai aset milik pelabuhan,’’ jelasnya. (ris)