back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

Pendidikan dan Kebudayaan
Senin, 25 September 00
Media Indonesia


Dosen Kopertis tak Jelas Nasibnya

MALANG (Media): Nasib dosen yang bernaung di bawah Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) tidak jelas dengan dibubarkannya lembaga itu.

Beberapa bulan silam, di Malang muncul rencana penyatuan pengelolaan perguruan tinggi negeri dengan swasta sehingga Kopertis dihapus. Sebagai gantinya, akan dibentuk Koordinator Perguruan Tinggi (Koperti), yang juga menangani perguruan tinggi negeri untuk wilayah Jawa Timur.

Penyatuan ini menimbulkan sejumlah masalah administrasi seperti dosen berstatus pegawai negeri yang didistribusikan Kopertis ke perguruan tinggi swasta (PTS).

Seorang dosen di bawah Kopertis mengatakan bahwa mereka sebenarnya sudah merasa mapan mengajar di PTS kendati statusnya diperbantukan. Akan tetapi, jika Kopertis dilikuidasi, mereka merasa waswas karena mungkin saja itu berarti pensiun dini.

Kalaupun mereka ditempatkan di PTN, mereka akan kesulitan mendapatkan institusi yang sesuai keinginannya. Apalagi sejumlah PTN mulai besiap-siap untuk memangkas pegawainya karena otonomi kampus dan berkurangnya bantuan pemerintah.

Rasa khawatir itu muncul setelah melihat ekses langkah yang ditempuh pemerintah dengan likuidasi Departemen Penerangan beberapa waktu lalu. Pemberitaan terkatungnya para pegawai Deppen membuat mereka memikirkan kembali masa depannya sebagai tenaga pengajar.

Tapi pihak PTS menyatakan tidak ada masalah. "Kalau kita tidak ada masalah. Yayasan menawarkan kepada yang bersangkutan apakah tetap mengajar atau memilih lainnya," kata Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) M Hamzah kemarin. "Akan tetapi semuanya tergantung pada dosen itu sendiri karena kita pasti akan mengadakan penyesuaian."

Hamzah mengakui PTS yang memiliki dosen PNS, sebenarnya tidak pernah memikirkan bagaimana nasib mereka. "Saya kira itu konsekuensi logis," kata Hamzah. "Namun, sebagai institusi yang demokratis, kami mengharapkan agar semuanya kembali diserahkan kepada dosen yang bersangkutan."

Sumber dari PTS lainnya, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan mereka siap mempekerjakan dosen PNS itu selama mereka tidak `rewel`. Ia juga mengatakan agar Kopertis bisa mengarifi keadaan dan rela jika dosennya diserahkan ke PTS tanpa embel-embel seperti mengembalikan dana pendidikan maupun lainnya.

Dosen dari Kopertis memang dibina langsung oleh lembaga ini dan perguruan tinggi swasta tidak perlu repot menangani pendidikan mereka, misalnya.

Diminta konfirmasi terpisah Rektor STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Malang Prof Dr Imam Suprayogo mengatakan mestinya setiap institusi berterima kasih mendapatkan pasokan sumber daya yang sudah terlatih.

"Kami masih bisa berpikir panjang untuk menerima mereka seandainya sumber daya dosen PNS itu dilimpahkan ke perguruan tinggi kami," tuturnya. (FM/B-3)