Giliran Mahasiswa Universitas Negeri Malang Demo Malang - Surabaya Post Hingga Kamis (14/9) pagi tadi, pimpinan Universitas Negeri Malang (UM) belum bisa melakukan dialog dengan sejumlah mahasiswa yang demo menuntut transparansi dana, Rabu kemarin. Hal itu karena Rektor UM, Prof Nuril Huda MA PhD, masih berada di Singapura. "Mahasiswa ingin langsung bertemu rektor, tapi kemungkinan pertemuan tersebut baru bisa dilakukan tanggal 25 September nanti. Rencananya, dari Singapura Pak Rektor mengikuti suatu acara di Jakarta, dan baru kembali sekitar tanggal 23," kata Sekretaris Humas UM, R.B. Kuswilono SH, di kantornya, Kamis (14/9) pagi tadi. Hal itu dia jelaskan menanggapi keinginan puluhan mahasiswa UM yang melakukan unjuk rasa di kampus PTN setempat, Rabu kemarin. Mereka yang tergabung dalam "Aksi Mahasiswa Peduli UM 2000" itu menuntut dilakukannya audiensi antara pimpinan UM dengan mahasiswa. Tuntutan itu muncul karena mereka melihat perubahan IKIP Malang menjadi UM tidak jelas arahnya. Alasan lain berupa tersumbatnya komunikasi antara mahasiswa dengan para penentu kebijakan. Dalam unjuk rasa di halaman kantor rektorat di Jl. Surabaya itu, mahasiswa menuntut pembentukan lembaga kontrol terhadap kebijakan rektor. Pengunjuk rasa juga minta transparansi penggunaan dana Hotma (himpunan orangtua mahasiswa), IKA (ikatan keluarga alumni), dana penalaran, sumbangan pengembangan sarana akademik (SPSA), sampai dana orientasi mahasiswa UM. Dari puluhan pengunjuk rasa, ada satu yang menggunakan gaya nyleneh. Dia tidak berteriak-teriak layaknya pengunjuk rasa, tapi dia memperagakan dengan gaya teatrikal bagaimana model mahasiswa berunjuk rasa. Sesekali, dia bergaya seperti pendengar yang baik. (dia)