back
Serambi KAMPUS https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

JAWA TIMUR
Jumat, 01 September 00
Surabaya Post


Ratusan Mahasiswa Unibraw Demo Tuntut Pencabutan
Uang Sumbangan Masyarakat

Malang - Surabaya Post

Ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) melakukan demonstrasi menuntut pencabutan SK Rektor Unibraw No. 070/SK/2000 tentang Uang Sumbangan Masyarakat (USM), Kamis (31/8) pagi hingga siang. Keputusan rektor 5 Juli 2000 itu menetapkan, USM diperlukan untuk pengembangan program ekstensi, diploma, dan dana alih jenjang.
Suasana di PTN terbesar di Malang itu, Jumat (1/9) pagi tadi tampak kembali normal seperti hari-hari biasa. Rektor Prof Dr Eka Afnan Troena SE sudah bertolak ke Jakarta, sedangkan para mahasiswa baru (6.600 mahasiswa lebih) mengikuti acara perkenalan dengan para dosen di jurusan masing-masing. Tidak tampak gelagat akan adanya demo lagi.
Dalam aksi demo Kamis kemarin, ratusan mahasiswa mendatangi kantor pusat PTN tersebut, seusai acara penerimaan mahasiswa baru di Stadion Unibraw. Dari stadion dalam kampus itulah mereka berjalan kaki menuju kantor pusat.
Bukan hanya teras kantor pusat yang mereka duduki. Sebagian lagi masuk lift, naik ke lantai tujuh dan delapan. Di lantai delapan itulah Rektor Profesor Afnan Troena menerima sejumlah perwakilan mahasiswa pengunjuk rasa.
Wakil mahasiswa menuntut Rektor mencabut SK tersebut saat itu juga dengan menandatangani pernyataan yang mereka sodorkan. Rektor menyatakan, dia tidak bisa mengabulkan keinginan mahasiswa, karena SK tersebut dibuat berdasarkan hasil rapat dengan para pimpinan fakultas dan universitas.
"Saya terima tuntutan Saudara, tapi saya akan membicarakan hal ini dengan pimpinan yang lain," katanya kepada perwakilan pengunjuk rasa.

Masih Ngotot

Meski tuntutan sudah dijawab, namun perwakilan pengunjuk rasa masih ngotot, dan menyatakan hanya memberi waktu 7 menit kepada Rektor untuk menandatangani pencabutan SK tentang USM tersebut. Bahkan, mereka menegaskan Rektor harus berhati-hati, karena jabatannya itu (rektor) tidak selamanya.
Menanggapi "ancaman" itu, Afnan Troena menegaskan, dirinya tidak menginginkan jabatan itu. Karena itu dia siap bila sewaktu-waktu berhenti atau diberhentikan dari jabatannya.
Demo kemarin merupakan kali ke tiga setelah beberapa dari mereka melakukan demo pada 26 dan 28 Agustus lalu. Saat itu pengunjuk rasa yang menamakan dirinya "Forum Peduli Mahasiswa Baru 2000", hanya belasan orang jumlahnya.
Selain menuntut pencabutan SK Rektor No. 070/SK/2000, pengunjuk rasa juga menuntut diselenggarakannya pendidikan murah yang berkemanusiaan. Mereka juga menyatakan menolak segala bentuk pungutan liar, baik melalui prosedur birokratik maupun yang tidak. (dia)