Dewan Oposisi Mahasiswa dan Aliansi Mahasiswa ITN Protes Orientasi Mahasiswa Baru Malang - Surabaya Post Di tengah-tengah masa pendaftaran bagi calon mahasiswa baru (camaba), puluhan mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang melakukan unjuk rasa di halaman kampus PTS setempat, Jumat (18/8). Mereka yang menamakan diri Dewan Oposisi Mahasiswa (DOM) dan Aliansi Mahasiswa ITN (Almit) itu memprotes adanya orientasi bagi camaba. Dengan membawa aneka poster mereka menuntut ada pembubaran orientasi maba. Menurut mereka, kegiatan orientasi bersifat indoktrinasi yang dianggap sebagai pembodohan. Pengunjuk rasa yang berorasi sambil sesekali menyanyikan lagu-lagu perjuangan itu menilai, kegiatan tersebut akan mematikan daya kritis maupun kreativitas. "Masa Orba sudah berlalu. Itu peninggalan Orba yang harus dihapus. Ospek tidak sesuai reformasi," teriak mereka, yang juga menyatakan menolak aksi fisik dan kekerasan itu. Beberapa poster yang mereka bawa antara lain bertuliskan: 'Ospek = Ormaba = Orba Orde Baru', 'Maba Tidak Butuh Indoktrinasi Doktrin yang Ditutupi dengan Label Pendidikan'. Dalam aksi itu sempat terjadi ketegangan antara pengunjuk rasa dengan sebagian panitia orientasi. Meski sempat terjadi perang mulut namun tidak sampai ada bentrok fisik. Koordinator aksi, Jack, kepada wartawan mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap dunia pendidikan yang kembali dimasuki warisan Orde Baru. Meski namanya Orientasi Mahasiswa Baru, namun dia melihat esensinya masih berbentuk penindasan kepada calon mahasiswa baru. Pihak Depdiknas, jelas dia, sudah mengeluarkan keputusan pelarangan Ospek melalui SK bernomor 38/DIKTI/Kep/2000. Dalam SK tersebut disebutkan, penerimaan mahasiswa baru hanya boleh dilakukan yang berhubungan dengan kegiatan akademik. Di saat unjuk rasa berlangsung, pimpinan ITN tengah rapat, sehingga tidak ada yang menemui pengunjuk rasa. Karena itu tidak ada dialog antara pengunjuk rasa dengan pimpinan PTS yang berlokasi di Jl. Bendungan Sigura-gura itu. (dia)