back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Jumat
1 Oktober 1999
Radar Madura


Potensi Laut Belum Dimanfaatkan

Pamekasan, Radar.-

Indonesia sebagai negara kepulauan masih belum punya program yang jelas dalam pembangunan kelautan. Selama ini wilayah laut yang luas dan menghubungkan antarpulau dengan potensi kekayaan laut masih diabaikan. Sementara, menghadapi era pasar bebas para nelayan asing secara bebas memasuki perairan Indonesia.

Begitu untaian keprihatinam DPP IPMMI (Ikatan Pengusaha Muda Muslim Indonesia) yang mengadakan Pekan Nelayan Madura (Panama) 1999 dalam rangka mengangkat potensi laut Madura dalam pengembangan potensi wisata laut dan penggunaan teknologi kelautan menghadapai pasar bebas.

Acara yang diadakan empat kabupaten se Madura ini, akan dimulai tanggal 1-10 Nopember 1999. Acara Panama’99 ini dimulai dengan Pameran Industri Laut di Bangkalan tanggal 1-10 November, dilanjutkan Festival Hias Perahu Layar tanggal 2 November di empat kabupaten se Madura.

Kemudian, lomba Renang Tradisional memperebutkan piala Pangkormatim AL tanggal 3 November 1999, Bhakti Sosial di empat kabupaten tanggal 4-5 November 1999. Dilanjutkan Lomba Dayung Tradasional memperebutkan trofi Gubernur Jatim tanggal 6-7 November 1999 di Selat Madura (Kamal-Perak).

Setelah itu, diteruskan Simposim Kelautan di Pamekasan tanggal 8 November dan Lomba Mancing Ikan Laut empat kabupaten. Acara ini akan ditutup dengan Pesta Laut yang mengahadirkan artis asal Madura tanggal 10 November 1999 di area Pelabuhan Kamal.

Ketua Panitia Panama’99 Drs. Zainul Muttaqin saat ditemui Radar Madura menjelaskan, maksud diadakan even kelautan di Madura ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Madura yang dikenal dengan mottonya "abantal ombak"-nya yang masih jauh dari perhatian pemerintah.

Menurut putra Bangkalan ini, dalam menyambut otonomi daerah sudah saatnya sebagai putra daerah Madura terlibat memikirkan nasib para nelayan tradisional di Madura. Selain itu, tambah Zainul, potensi laut di Madura masih belum dijamah oleh para investor nasional maupun asing untuk dikembangakan.

Sebab, menurut aktivis kelautan ini, potensi ragam budaya dan keindahan laut Madura belum terekspose ke luar Madura. ‘’Coba lihat pantai Lombang yang kaya dengan pohon cemara udang dan luas pasirnya belum diperhatikan oleh para investor. Juga bisa dilihat di pantai lainnya, seperti pantai Siring Kemuning Bangkalan, Talang Siring Pamekasan dan Slopeng Sumenep," ujarnya.

Selain potensi laut Madura yang perlu dikembangkan, yang lebih utama, tambah Zainul, asumsi para nelayan Madura dalam menjual hasil lautnya. ‘’Selama ini para nelayan Madura masih lebih tertarik memasarkan lewat tengkulak daripada langsung ke pasaran. Fenomena semacam ini, perlu menjadi pemikiran pemda dalam pengembangan pasar hasil laut di era mendatang,’’ ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPP IPMMI, Achmad Anas Arifin, SAg memberikan target utama dalam perubahan pola pikir masyarakat nelayan di Madura. Menurutnya, pasca acara Panama’99, DPP IPMMI akan melakukan perubahan menajemen kelautan dalam bentuk pengelompokan nelayan dan teknis pengolahan serta penyediaan market global laut.

‘’Selama ini pribumi tidak pernah diberi kesempatan dalam megembangkan kekayaaan laut. Saatnya pemda ikut memperhatikan nasib para nelayan di Madura," jelas Anas. (ham)