back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Malang-Jatim
Rabu, 29 September 1999
SURYA


45 Makam Kuno Ditemukan di Sumenep

Sumenep, Surya

Sekitar 45 makam kuno berusia sekitar 700 tahun ditemukan oleh penduduk kampung Benteng, Desa Penaongan, Kecamatan Pasongsongan, 37 km utara Sumenep. Makam itu ditemukan terpendam sedalam 5 meter di tanah pasir di pinggir pantai Pasongsongan.
Seluruh makam yang ditemukan dalam keadaan utuh. Sekeliling makam berpagar tembok sebatas dada dengan kondisi tembok sudah mengelupas. Dari 45 makam baru 6 makam yang terindentifikasi namanya berikut tahun meningggal dengan tulisan bahasa Arab.
Di antara nama yang tertera pada nisan putih itu adalah Yahi Ummi Nanti (1820), As-Saiha Al Arif KH Abu Said (1296), Yahi Sarimah (1841), As-Sahih Abu Sukariya (1281). Sedangkan Yahi Ma'ruf dan Abu Mutik tak ada penjelasan kapan tahun meninggalnya. Hingga kini siapa sebenarnya orang yang dikubur di makan itu belum diketahui pasti. Depdikbud Sumenep kini masih melakukan penelitian.
Kabag Humas Pemda Sumenep, Drs Didik Untung Samsidi, mengakui sudah meninjau lokasi makam itu. "Kemarin saya mendampingi Pak Bupati Soekarno Marsaid meninjau lokasi penemuan itu. Namun masih belum diketahui siapa orang yang dikubur itu," ujarnya.
Berdasarkan penelitian sementara dari sejumlah batu nissan itu, sebagian diketahui bukan buatan lokal (Sumenep, red). Bisa jadi dari Jawa atau daerah lain. "Untuk mengetahui jelasnya, masih perlu penelitian dari Museum dan Purbakal (Muskala) Kanwil Depdikbud jatim," ujar Didik.
Menurut Nur Sahon (45) dan Amiruddin (46), warga setempat, yang mengaku penemu pertama sekaligus yang ikut menggali lokasi makam mengtakan, penggalian tanah pasir untuk mencari makam itu berdasarkan petunjuk Ny Sahriya, adik ipar Amiruddin, yang mengaku mendapat wangsit.
"Kami menemukan lokasi itu baru beberapa hari lalu dan kami tidak menyangka jika lokasi yang kami gali ini benar-benar terdapat makam yang berusia ratusan tahun," ujar Amiruddin.
Agar tidak sembarang orang masuk lokasi makam, kini sekelilingnya dibuat pagar bambu dan diberi lampu penerangan menggunakan genset. Di sebelah barat lokasi dibuatkan tempat berteduh untuk pengunjung yang ingin beristirahat, atau mengirimkan doa tahlil. (sin)