back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Sabtu
21 Agustus 1999
Radar Madura


Bupati Kunjungi Pengungsi Sambar
Juga Tinjau Pembangunan Jembatan

Bangkalan-Radar

Bupati Bangkalan Ir. H.M. Fatah dan Ketua Tim Penggerak PKK Bangkalan, Ny. Hj. Endang Fatah, serta pejabat terkait kamis lalu mengadakan kunjungan dan silaturrahmi ke pengungsi Sambas di Desa Kelbung Kecamatan Galis, Bangkalan.

Dalam kunjungan itu, selain melihat keadaan para pengungsi, bupati dan rombongan juga memberikan bantuan berupa paket sembako, obat-obatan, dan pengobatan cuma-cuma kepada 102 kepala keluarga (KK) yang ada di penampungan. ’’Kami ingin melihat keadaan penduduk desa dan para pengungsi,’’ kata M. Fatah kepada Radar Madura.

Sebelum mengadakan kunjungan ke Desa Kelbung, M. Fatah menyempatkan diri untuk meninjau pelaksanaan pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Kelbung dengan Desa Tellok, Kecamatan Galis.

Jembatan sepanjang 20 m itu dibangun dengan dana sebesar Rp 175 juta, terdiri dari Rp 125 juta berasal dari dana Proyek Pengembangan Kecamatan (PPK) dan sisanya sebesar Rp 50 juta adalah hasil dari swadaya masyarakat.

Jembatan penghubung yang diperkirakan akan selesai akhir tahun ini, diharapkan akan memudahkan transportasi. Sebab, selama ini masyarakat di sana harus menyebrangi sungai untuk mencapai Desa Kelbung dan Desa Tellok.

’’Jembatan ini diharapkan memudahkan dan mempercepat bantuan bagi para pengungsi Sambas di Desa Kelbung,’’ kata M. Fatah. ’’Di samping itu masyarakat tidak akan mengalami kesulitan dalam menjual hasil bumi,’’ lanjutnya.

Dalam waktu empat bulan terakhir, bupati sudah tiga kali mengunjungi pengungsi Sambas di Desa Kelbung. Dalam kunjungan terakhir Kamis lalu, M. Fatah juga menyampaikan bantuan uang tunai sebesar Rp 10 ribu yang diserahkan secara langsung pada kepada 102 KK.

Pada kesempatan itu, M. Fatah juga mengadakan dialog dengan para pengungsi, untuk menyerap aspirasi dan kesulitan yang dihadapi para pengungsi selama mereka berada di barak pengungsian. Dalam dialog tersebut M. Fatah kembali mengingatkan agar para pengungsi tetap bersabar dan selalu menjaga kesehatan.

’’Dalam keadaan sulit seperti yang dihadapi sekarang, saya mengingatkan agar semua yang ada di sini tetap menjaga kesehatan dan tidak berputus asa,’’ kata M. Fatah.

Kesempatan dialog tersebut dimanfaatkan oleh M. Fatah untuk menawarkan pekerjaan pada proyek padat karya di luar pulau Madura, menjadi tenaga kerja (TKW) di Malaysia dan Singapura ’’Ini agar para pengungsi dapat hidup mandiri tanpa menggantungkan diri pada bantuan. Sebab, kita tahu bantuan yang datang ada batasnya,’’ tutur M. Fatah.

Di sela-sela pertemuan tersebut juga diadakan pembagian dan pengisian kuisioner pada para pengungsi. Dari hasil yang didapat, ternyata rata-rata dari mereka tetap berkeinginan untuk bisa kembali ke Sambas. Menanggapi hal itu, M. Fatah mengatakan bahwa Pemda Bangkalan siap membantu kepulangan mereka.

’’Bila keamanan kami sudah dijamin, kami akan tetap pulang ke Sambas. Sebab, di sana kehidupan kami sudah mapan,’’ kata seorang pengungsi.

Menurut Bupati, ’’Sampai saat ini pemerintah daerah Kalimantan Barat belum berani memberikan jaminan keamanan kepada pengungsi Sambas yang ingin kembali. Saya harap para pengungsi bersabar, menunggu jaminan keamanan dari Pemda KalBar,’’ kata M. Fatah.

Sementara itu, tim penggerak PKK Bangkalan dalam kesempatan kunjungan tersebut memberikan pelatihan membuat sabun detergent pada ibu-ibu pengungsi Sambas. Pelatihan itu diharapkan bisa untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

’’Setidaknya, ketrampilan ini bisa mendatangkan keuntungan di kemudian hari,’’ kata Ny. Endang. Ibu-ibu pengungsi tampak antusias saat mengikuti pelatihan. ’’Kalau bisa membuat sabun sendiri, kami lebih bisa mengirit pengeluaran, bahkan mungkin bisa kami jual,’’ kata seorang ibu pengungsi. (ris)