back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

SURABAYA
Sabtu, 02 Oktober 1999
Surabaya Post


Tarik KM Patriot, Cari Kapal ke Singapura

Surabaya - Surabaya Post

Kapal Motor (KM) Patriot yang kandas di Selat Madura tetap nyantol, meski sudah diupayakan untuk ditarik. Kesatuan Penjagaan Laut dan Patai (KPLP) menyerah. Mereka mendesak pemilik kapal agar segera mencari kapal penarik dari Singapura.
Teguh Adisantosa, Kepala Bagian Humas PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur di kantornya, Jumat (1/10) mengatakan, usaha menarik KM Patriot yang dilakukan oleh Kepanduan Surabaya dan Syahbandar sudah optimal. "Kami sudah menggunakan kapal penarik KM Jaya Koral; bahkan mengerahkan 3 kapal sekaligus; namun hasilnya nihil, kapal sulit ditarik," ujarnya.
Tros (tali penarik kapal) berdiameter 10 cm putus setiap kali menarik kapal berbobot 3000 DWT (dalam kondisi kosong) itu.
Menurut Sutadji, petugas KPLP, didampingi Kahumas Adpel Tanjung Perak, Marzuki SH CN, di kantornya, ada dua cara mengevakuasi KM Patriot: Menunggu selesainya perbaikan kabel PLN Jawa-Madura atau menunggu air laut pasang supaya mencapai ketinggian di atas level 24.
Kegagalan menarik kapal itu karena ketinggian air hanya level 21 dan posisi kapal terjepit palung dan baling-baling menggantung. Evakuasi bisa dilakukan bila tim perbaikan dari PLN menghentikan kegiatannya dan mengosongkan lokasi. Atau evakuasi bisa dilakukan menunggu air pasang di atas level 24. Ketinggian itu diperkirakan akan terjadi pada saat air pasang Rabu (6/10) tengah malam.
Cara pertama dengan menghentikan atau mengosongkan lokasi dimaksudkan agar kapal penolong leluasa menarik KM Patriot. "Selama ada tim perbaikan, tim evakuasi tak bisa menarik lurus karena terhalang tongkang mereka. Padahal, untuk mengevakuasi KM Patriot secara cepat hanya dengan jalan menarik secara lurus, biar pun kondisi ketinggian air kurang dari 24," katanya.
Mengenai penyebab kandasnya KM Patriot, Marzuki mengatakan, diduga akibat kecerobohan nakhoda kapal, Elisa Paliama. Sebelum kandas, kapal itu melaju dengan kecepatan tinggi dari Gorontalo menuju Tanjung Perak dan tidak melalui rute pelayaran yang ditetapkan. Kapal itu mencoba potong kompas. Di depannya ada tongkang tim PLN yang sedang memperbaiki jaringan kabel bawah laut Jawa-Madura.
Takut menabrak tim itu, nakhoda membanting kemudi cikar kiri (belok kiri), namun lunas KM Patriot menerjang palung dan terjepit, sehingga baling-balingnya menggantung.
"Andai nakhoda melakukan cikar kanan mungkin selamat, karena laju kapal akan masuk rute pelayaran yang ditetapkan dan kondisi lautnya berkedalaman cukup," katanya.
Untuk mencari akar masalah sebenarnya tim kepanduan, KPLP serta Tertib Bandar, sedang melakukan pemeriksaan baik kepada nakhoda, ABK, maupun lokasi kandasnya kapal itu.
Hingga saat ini pemilik KM Patriot, PT Berlian Tirta Lestari di Jl. Perak Timur sulit dikonfirmasi. (tis, bas)