back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Jumat
20 Agustus 1999
Radar Madura


Proyek Penghijauan

Bangkalan, Radar.-

Di balik adanya dugaan kasus KKN di tubuh Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah Daerah Bangkalan (PKTD), rupanya masih ada beberapa keberhasilan program yang dijalankan PKTD Bangkalan. Misalnya, proyek penghijauan lahan kritis yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Geger, Kokop dan Kecamatan Konang.

’’Saat ini tingkat keberhasilannya sudah mencapai 60%. Kami harapkan lahan kritis tersebut nantinya dapat menjadi lahan produktif,’’’ kata Drs. Ahmad Ridwan, Bsc, Kepala Dinas PKTD Bangkalan, pada Radar Madura saat ditemui di ruang kerjanya.

Pemilihan lahan kritis, kata Ridwan, dilihat dari Daerah Aliran Sungai (DAS) produktif di masing-masing daerah. Untuk rencana proyek tahun 1999/2000 pemilihan lahan kritis masih terkonsentrasi pada desa-desa di tiga kecamatan tersebut di atas.

’’Untuk pemilihan lahan, kami tetap menunggu permintaan dari bawah (desa) karena keberhasilan proyek juga tergantung pada tingkat partisipasi warga,’’ jelas Ridwan.

Ridwan juga menjelaskan bahwa semua lahan yang digarap PKTD semua adalah lahan milik rakyat. Jadi partisipasi masyarakat untuk keberhasilan proyek penghijauan sangat diperlukan ’’Bila telah dikategorikan berhasil, lahan tersebut akan dikembalikan pada rakyat atau pemilik lahan’’ kata Ridwan.

Selain itu dia juga menjelaskan kenapa selama ini hanya pohon akasia yang ditanam. Menurut Ridwan, karena akasia adalah jenis pohon yang mudah tumbuh di lahan kritis yang terdapat di Bangkalan.

Hal yang belum banyak diketahui oleh orang adalah mengenai penyediaan dan pengucuran dana. Kata Ridwan, pemberian dana tersebut memang dilakukan secara simultan untuk memberikan rangsangan pada para pemilik lahan melakukan swadaya dan merangsang partisipasi.

’’Berhasil tidaknya proyek, tergantung dari pemilik lahan. Dan bila berhasil juga akan dinikmati oleh pemilik lahan sendiri,’’ katanya. Perlu diketahui juga, kata Ridwan, penyediaan dana tidak hanya untuk bibit, tetapi juga para penyuluh. Kraena petugas penyuluh inilah yang bertanggung jawab dalam hal partisipasi masyarakat.

’’Di samping itu, proyek penghijauan tidak hanya menyediakan bibit dan menanam, tepi juga ada pembangunan cekdam untuk pengairannya,’’ jelasnya.

’’Dam yang dibangun sebagai sarana pendukung tersebut juga dapat dimanfaatkan masyarakat di sekitar lahan untuk pembibitan ikan dan hasilnya dapat diambil sewaktu-waktu,’’ kata Ridwan

Yang menjadi kendala adalah saat pembibitan. Karena, banyak bibit yang terlambat pengirimannya ke lahan, sehingga banyak yang mati sebelum ditanam di lahan yang disediakan. ’’Selain itu, juga karena sulitnya pengairan dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam hal perawatan bibit,’’ kata Ridwan. (ris)