back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Senin
13 September 1999
Radar Madura


Harga Naik 50 persen, Toko Emas Tutup

Bangkalan, Radar.-

Harga emas naik, toko emas justru tutup. Itulah yang terjadi di kawasan Pecinan Bangkalan, sejak Sabtu lalu, setelah harga emas dikabarkan naik 50%. Akibatnya, banyak calon pembeli maupun penjual emas dari luar kota yang kecele memandang deretan toko emas yang banyak tutup.

Pecinan yang sehari-harinya tidak pernah sepi, sejak Sabtu lalu tampak lain. Tempat parkir kendaraan di pinggir jalan sebelah timur yang biasanya padat, kali ini terlihat agak lengang. Seorang tukang parkir mengaku, kendaraan yang memarkir kendaraan di sekitar toko-toko emas turun drastis.

’’Saya tidak tahu kenapa sejak Sabtu lalu kendaraan yang parkir agak berkurang, mungkin saja karena toko emas banyak yang tutup akibat harga emas naik,’’ katanya.

Menurut salah seorang pemilik toko, ia terpaksa menutup tokonya untuk menghindari kerugian. ’’Persediaan emas kami sudah menipis dan tidak mampu kulakan dengan harga emas yang sedang naik sekarang. Selain itu, hal itu juga untuk menghindari kerugian akibat penjualan emas besar-besar oleh warga,’’ katanya.

Informasi yang diperoleh Jawa Pos menyebutkan, agaknya, antisipasi yang dilakukan para pedagang emas itu cukup jitu. Sebab, sejak harga emas naik banyak warga yang bermaksud melego emasnya. Akibatnya, banyak warga yang ingin menjual emasnya tampak kecewa melihat banyak toko emas yang tutup. ’’Saya datang kesini akan menjual emas, mumpung harganya sedang tinggi,’’ katanya.

Tetapi tidak semua pemilik emas akan menjualnya. Seorang ibu rumah tangga yang beralamat di Jl. Cokro Aminoto mengatakan, dia tidak akan menjual emasnya sekarang, sebab dia yakin harga emas masih akan naik lagi. ’’Saya akan menjual perhiasan emas saya kalau harga emas naik 100% atau Rp 100 ribu,’’katanya.

Rupanya tidak semua toko emas tutup. Misalnya, di Jl. Panglima Sudirman (Pecinan) Bangkalan, tampak ada satu toko emas yang tetap buka. ’’Untuk apa tutup, persediaan kami masih banyak, bila ada yang menjual ke sini kami yakin tidak akan merugi,’’ katanya.

Selain toko tersebut, para pedagang emas jalanan yang biasa mangkal di depan toko-toko emas tersebut, justru panen penjual. Sebab, akibat toko tutup banyak warga yang ‘’terpaksa’’ menjual emasnya pada pedagang emas jalanan meski dengan harga sedikit miring.

Tentu saja, mereka berharap bisa meraup untung besar. Sebab, mereka memperkirakan harga emas yang kini mencapai Rp 75 ribu per gram, diperkirakan akan terus naik. ‘’Saya yakin harga emas masih akan terus naik,’’ kata seorang pedagang emas ‘’kaki lima’’. (ris)