Selasa 050199, SURABAYA

SURABAYA
Selasa, 05 Januari 1999

Surabaya Post

Mayjen TNI Djoko Subroto: Tugas Itu Ibarat Gelombang Laut

Surabaya - Siurabaya Post

Setiap tugas itu banyak ragam dan bermacam-macam. Ibarat gelombang laut, kadang-kadang datang dengan keras, terkadang lemah lembut. Kadangkala kritis, kadangkala santai.
"Itu harus dihadapi dengan cara-cara yang dinamis juga. Alhamdulillah riak-riaknya tidak terlalu besar, cukup kecil, dan bisa diatasi," kata Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Djoko Subroto, saat diminta komentarnya perihal tugas yang diemban di massa sulit sekarang ini.
Hal itu dikemukakan Selasa (5/1) siang, usai sertijab Irdam V dan Kapaldam V, di Ruang Hening Makodam Brawijaya. Kol Inf Drs Hadi Sutanto (kini Kaditsospol Jatim), menyerahkan jabatan Irdam V kepada Kol Inf H Zainudin. Sedang Kol CPL Sus Suparlan, menyerahkan jabatan Kapaldam V kepada Kol CPL Tri Poedjo.
Didampingi Kapendam V/Brawijaya, Letkol Inf Djoko Agus S. SH, Pangdam mengatakan, soal jabatan baru yang akan diemban sebagai Irjen TNI AD nanti dinilai cukup berat. "Kalau kita lillahi ta'ala itu mesti memandang tugas itu sebagai amanat yang sangat menantang," ujarnya.
Panglima mengajak semua masyarakat untuk bekerja keras membangun Jawa Timur. Untuk itu, ketenteraman, ketertiban, dan keamanan, harus terjamin, serta dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Bukan hanya menyerahkan kepada ABRI saja, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat, dengan inti aparat keamanan.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tokoh masyarakat yang ikut menciptakan suasana tenteram. "Kita rasakan selama bulan puasa ini sangat tertib, kecuali di Lakarsantri," lanjutnya.
Pangdam menilai keberingasan masyarakat yang merusak Mapolsekta Lakarsantri, akibat provokasi. Ada orang-orang yang memang sengaja memprovokasi, agar timbul satu gerakan anarkis. "Oleh karena itu saya peringatkan, jangan melakukan provokasi. Karena nanti akan hancur sendiri," kata Mayjen Djoko Subroto.
Pangdam mengajak masyarakat Jatim, untuk bekerja sama dan lebih mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa, agar dilindungi dan dibebaskan dari segala kesulitan. (eru)

Diganti karena Kasus Banyuwangi
SEKJEN Dephankam Letjen (purn) Soeyono mengungkapkan, dimutasinya Mayjen TNI Djoko Subroto dari kursi Pangdam V/Brawijaya karena terkait dengan kasus Banyuwangi.
"Dia diganti karena kasus Banyuwangi itu. Dia dianggap kurang antisipatif dalam menyikapi kasus Banyuwangi," ujarnya di Dephankam, Selasa (5/1) pagi tadi.
Djoko yang tretan Madura itu, baru menjabat Pangdam V/Brawijaya 6 bulan, tepatnya sejak 6 Juli 1998. Sebelumnya, lulusan Akbari tahun 1970 (seangkatan dengan KSAD Jenderal TNI Subagyo H.S.) ini menjabat Gubernur Akademi Militer di Magelang dan pernah menjadi Kasdam IV/Diponegoro.
Menurut Soeyono, yang menentukan mutasi di Dephankam maupun ABRI adalah Wanjakti (Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi) ABRI yang dipimpin langsung Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto.
"Tapi yang saya tahu, dia (maksudnya Djoko Subroto. Red) diganti ya karena kasus Banyuwangi itu," jelasnya sembari menambahkan, Wanjakti lalu memutasikan Djoko ke kursi Irjen TNI AD menggantikan Mayjen TNI Nurdin Yusuf. (mer)