back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

JAWA TIMUR
Sabtu, 15 April 2000
Surabaya Post


Tiga Perkelahian Berdarah di Bangkalan
Tiga Tewas, Dua Luka-luka

Bangkalan - Surabaya Post

Perkelahian berdarah memakai senjata tajam terjadi berturut-turut di tiga tempat berbeda, di wilayah Bangkalan, Jumat (14/4). Akibatnya, tiga orang tewas, dua orang luka-luka.
Peristiwa itu terjadi persis di hari serah terima jabatan Kapolres Bangkalan dari Letkol Pol Drs S. Harunantyo kepada penggantinya Letkol Pol Drs Achmadi. Hal ini menjadi pekerjaan pertama Kapolres yang baru.
Kejadian pertama sekitar pukul 15.00 di Desa Kokop, Kec. Kokop. Perkelahian satu lawan satu (carok) antara Kamsudin (30), dengan Saniri (27), bermula dari persoalan wanita. Dari informasi yang diterima Surabaya Post, pada saat itu Saniri sedang menyabit rumput di tegalan. Tanpa diduga didatangi Kamsudin yang memegang sebilah pisau. Kamsudin menegur Saniri supaya jangan mendekati Misripah, mantan istrinya. Saniri yang sudah menjalin asmara dengan janda muda itu tidak mempedulikannya.
Akhirnya terjadi percekcokan di tegalan yang jauh dari perkampungan. Pertengkaran mulut diteruskan dengan duel. Kamsudin memegang pisau yang sudah disiapkan, sedang Saniri memegang sabit untuk menyabit rumput.
Perkelahian cukup seimbang ini berakhir dengan kedua pihak sama-sama luka di tubuhnya. Warga setempat yang kebetulan lewat di tegalan, membawa kedua korban yang bersimbah darah ke Puskesmas. Namun dalam perjalanan dua orang ini akhirnya mati sampyuh.
"Memang benar ada perkelahian dua orang sama-sama tewas. Saya tidak berani memberi keterangan sebelum ada surat keterangan dari Kapolres. Sedang Pak Kapolsek sekarang sedang keluar," kata seorang anggota Polsek Kokop, pagi tadi.
Beberapa jam kemudian di Kampung Tambak, Desa Tengket, Kec. Arosbaya, terjadi percekcokan keluarga antara Slawi (27), dengan adiknya Fatimah (25), yang belum diketahui persoalannya. Slawi yang memegang celurit sempat mengancam adik perempuannya itu.
Melihat percekcokan, Ny Hotimah (70), nenek kakak beradik yang selesai salat Magrib, mencoba melerai. Melihat Slawi memegang celurit, Ny Hotimah mendekap cucunya dari belakang.
Tanpa diduga celurit di tangah Slawi diayunkan ke belakang mengenai pangkal paha neneknya. Orangtua ini mengerang kesakitan, darah dari pahanya mengucur terus.
Kakak beradik ini dengan dibantu keluarga dan tetangganya membawa korban ke Puskesmas Arosbaya. Beberapa saat mendapat perawatan nenek ini tewas kehabisan darah.
"Tersangka kini diamankan di Polsek untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata petugas Polsek Arosbaya.
Sebelumnya di Desa Jukong, Kec. Labang, terjadi perkelahian tidak seimbang dua lawan dua. Persoalannya dukungan terhadap cakades setempat yang kalah dalam pilkades Rabu (12/4).
Keesokan harinya seusai pilkades, empat orang yang masih satu tim pemenangan cakades pulang bersama-sama dari rumah orang yang dijagokan yang akhirnya kalah itu.
Di tengah tegalan Hasan dan seorang rekannya, menghentikan langkah Baidi dan Mat Saleh. Hasan dan temannya itu menuding Baidi dan Mat Saleh yang menyebabkan jagonya kalah dalam pilkades, diduga telah berkhianat.
Hasan dan temannya langsung menyerang dengan pisau dan celurit ke arah Baidi dan Mat Saleh yang bertangan kosong. Perkelahian tidak seimbang, menyebabkan Baidi luka jari tangannya, sedang Mat Saleh luka lengannya. Kini kasusnya ditangani Polsek Sukolilo Bangkalan, untuk pengusutan.
"Baru menjadi Kapolres di Bangkalan, langsung mendapatkan pekerjaan yang cukup berat. Kemarin di Labang, sekarang ada lagi," kata Letkol Pol Drs S. Harunantyo pada acara kenal-pamit Kapolres Bangkalan di aula PKPRI tadi malam. (kas)