back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

UTAMA
Jumat, 10 Maret 2000
Surabaya Post


Keluarga Zaenab Pertanyakan Perwakilan RI

Bangkalan - Surabaya Post

Keluarga Zaenab (30), TKW asal Desa Mertajasah, Kec. Bangkalan, yang diduga membunuh istri majikannya di Madinah, Arab Saudi, mempertanyakan perwakilan RI di Arab Saudi yang tidak memberikan kabar terakhir tenaga kerja yang sedang menghadapi masalah serius itu.
"Saya tidak habis pikir, kenapa sampai sekarang tidak ada pemberitahuan dari KBRI Arab Saudi, tentang nasib keponakan saya itu. Hanya dikatakan Zaenab terlibat pembunuhan terhadap istri majikan dan ditahan polisi. Sedang kabar terakhir dia apa sudah jatuh vonis atau proses hukum tidak diketahui," kata Hatib (50), paman Zaenab, yang sering ke Jakarta menemui PJTKI Panca Banyu Ajisakti, Kamis (9/3) siang.
Padahal sudah ada empat surat yang dikirimkan PJTKI Panca Banyu Ajisakti Jakarta dan Keluarga Zaenab di Bangkalan, mengirimkan surat ditujukan pada Konsul Jenderal RI di Madinah, satu surat ke Dirjen Bina Penta Depnaker RI di Jakarta.
Surat berulang-ulang hanya untuk menanyakan keberadaan Zaenab yang dituduh membunuh istri majikannya, semuanya dikirim selama Februari 2000. "Harus ke mana kami ingin mencari informasi terakhir kondisi anak saya," ujar Ny Milah (60), ibu Zaenab sambil menangis.
Hasan, salah satu keluarga Zaenab, kemarin berangkat ke Jakarta untuk menemui Menteri Urusan Pemberdayaan Perempuan, Khofifah Indar Parawansa. Dengan harapan agar mendapatkan perhatian terutama nasib Zaenab selama tersandung masalah.
"Hasan masih mampir di Lamongan menemui saudaranya, untuk diajak ke Jakarta menemui Menteri Khofifah. Mudah-mudahan dari bantuan ibu Menteri, keponakan saya jelas keberadaannya," kata Hatib.
Sementara Soeharto, staf Depnaker Bangkalan, mengatakan tidak ada surat dari Pusat, mengenai persoalan Zaenab. Dari berkas surat yang diterima keluarganya, Zaenab terdaftar di Kanwil Depnaker DKI Jakarta.
"Karena dia berangkat dari Jakarta, sehingga tidak terdaftar di Depnaker Bangkalan atau di Kanwil Depnaker Jatim. Begitu pula PJTKI PT Panca Banyu Ajisakti tidak terdaftar di sini," ujarnya. (kas)