back
Serambi MADURA https://zkarnain.tripod.com/
Internet Based Virtual Life-long Learning Environment
for Maintaining Professional Vitality

JAWA TIMUR
Senin, 14 Februari 2000
Surabaya Post


Sekitar 100 SDN di Bangkalan Rusak Parah

Bangkalan - Surabaya Post

Sekitar 100 SDN di Kab. Bangkalan rusak parah hingga tidak bisa ditempati siswa dan guru untuk proses belajar mengajar. Sementara anggaran dari pemerintah untuk perbaikan sekolah dasar terbatas.
"Masih cukup banyak SD yang rusak dan perlu segera diperbaiki. Meskipun anggaran perbaikan sekolah dari pemerintah setiap tahun ada, tapi kami berharap peran serta masyarakat untuk membantunya," kata Kadin P dan K Bangkalan, Drs M. Hasan Buchori MM, saat menghadiri peresmian rehab SDN Kamal 2, Kec. Kamal, bantuan dari Rotary Jepang, Bangkalan, Surabaya Metropolitan dan Surabaya Darmo, Sabtu (12/2).
Karena itu, adanya bantuan sosial dari Rotary bagi perbaikan sekolah dasar (Surabaya Post, 13/2) kata Hasan cukup membantu beban pemerintah. "Manfaatnya cukup besar bagi pendidikan. Sebelumnya jika siswa belajar berdempetan atau waktunya bergantian karena ruangannya tidak ada, sekarang di sekolah ini tidak lagi," ujar Hasan.
Sementara kemampuan pemerintah untuk merehab SD, baik ringan atau berat terbatas. Setiap tahun anggaran sekitar 15-20 SDN yang direhab, sedang sekolah yang rusak selalu antre untuk perbaikan.
"Sehingga tidak ada selesainya hanya untuk perbaikan sekolah. Kasihan kalau sampai ada siswa yang belajar satu ruang ditempati dua kelas, bahkan ada yang belajar di tempat lain," kata Kabag Humas, Ir Abd. Sjakur.
Seperti diutarakan Kades Galis Dajah, Kec. Konang, Abdus Syukur, satu-satunya SDN di desanya, sudah dua tahun lebih rusak berat. Janji dari Pemda Bangkalan akan segera diperbaiki, setelah ada tambahan siswa dari pengungsi Sambas, sampai sekarang tidak ada realisasinya.
"Setahun lalu saat dikunjungi, SDN yang rusak ini akan diperbaiki sebagai skala prioritas karena ada tambahan siswa pengungsi Sambas. Tapi hingga sekarang para siswa masih tetap belajar di balai desa. Kasihan mereka cukup besar minat untuk belajar, namun ruang kelasnya rusak," tandasnya. (kas)