back
Serambi DEPAN PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Rabu
18 Agustus 1999
Radar Madura


Sayang Bekisar
Ada yang Lupa Anak dan Keluarganya

Sumenep tidak hanya dikenal dengan obyek wisata dan peninggalan sejarahnya. Kabupaten paling timur di Pulau Madura yang banyak memiliki pulau ini, ini ternyata juga kaya akan berbagai fauna. Misalnya, Pulau Sapudi dikenal sebagai ‘’Pulau Sapi’’.

Julukan itu bukan hanya lantaran pulau ini merupakan pemasok (daging) sapi ke Jakarta, tapi juga karena pulau ini juga menjadi sentra produk sapi karapan berkualitas unggul. Bahkan, Pulau Sapudi dikenal sebagai daerah asal acara tradisional karapan sapi yang jadi salah ‘’identitas’’ Madura itu.

Dan, pulau lain yang ikut mengharumkan Pulau Madura karena kekayaan faunanya adalah Pulau Kangean. Pulau terbesar di antara pulau-pulau lain yang masuk Kabupaten Sumenep itu dikenal sebagai daerah asal ayam bekisar. Ayam yang mampu menghasilkan alunan suara yang sangat indah.

Ayam bekisar ini dijadikan maskot Jawa Timur, sehingga banyak kantor pemerintah atau perusahaan swasta yang memajang ayam bekisar di dalam sangkarnya yang juga cukup khas.

Bisa jadi karena itu, masyarakat, khususnya, masyarakat Sumenep kerapkali sangat memanjakan ayam bekisar miliknya. Bahkan, keasyikan dengan ayam peliharaannya itu kadang mengalahkan perhatiannya terhadap anak dan keluarganya.

Dan, ayam bekisar bukan hanya ‘’hiasan’’, melainkan ia bisa menjadi investasi bagi pemiliknya. ‘’Ayam (bekisar) ini bisa dilombakan dan menghasilkan uang banyak,’’ kata seorang pemilik ayam bekisar asal Desa Pandian, Sumenep.

Menurut dia, kalau ayam bekisarnya mampu menjuarai salah satu perlombaan, biasanya harganya langsung melambung. ‘’Harganya bisa jutaan rupiah,’’ jelasnya. Mungkin karena itulah beberapa pemilik ayam bekisar begitu memanjakan ayamnya karena ayam bekisar memang memerlukan perawatan khusus, serius, dan juga telaten.

Ayam bekisar yang banyak digemari biasanya adalah yang jantan. Sebab, suara dan bulu ayam betina kalah menarik dibandingkan yang jantan. Ayam bekisar jantan punya bulu yang mengkilap dan suara yang merdu, layaknya penyanyi kondang.

Berkaitan dengan suara merdu ini, pemilik ayam bekisar di Sumenep biasanya rajin mengerek ayam setiap pagi seperti yang dilakukan orang pada burung perkutut. Menjelang siang, ayam diturunkan setengah tiang, dan sore harinya diturunkan ke tanah.

Kadang kala ayam bekisar dimandikan pada pagi hari. Sementara makanan yang diberikan berupa jagung kuning dicampur beras merah, taoge, kroto, belalang, dan jangkrik. ‘’Menu’’ tersebut diberikan agar suara ayam bertambah merdu.

Konon, ayam bekisar merupakan hasil kawin silang antara ayam kampung (buras) betina dengan ayam hutan jantan. Kawin silang tersebut berlangsung secara alami dan pertama kali dilakukan oleh pekerja perkebunan di Kangean.

‘’Hingga kini proses perkawinan secara alami antara ayam hutan jantan dan betina buras terus berlangsung di hutan,’’ kata Nasir, seorang peternak dan penggemar ayam bekisar.

Lambat laun, adanya ayam bersuara merdu ini sampai ke telinga kaum bangsawan di Kangean saat itu. Seiring perjalanan waktu, ayam bekisar pun dijadikan alat untuk mendongkrak gengsi pemiliknya lewat lomba ayam bekisar.

Menurut Nasir, tidak semua ayam bekisar punya kualitas baik. Ada beberapa kriteria sehingga ayam bekisar bisa disebut bagus, antara lain, badannya tidak cacat, bentuk kepala, badan, kaki, dan ekornya serasi sehingga sedang dipandang mata.

Selain itu, ayam bekisar yang baik adalah bersifat jinak tapi pemberani, sehingga ia berkokok dalam kandang sendiri maupun dalam perlombaan. Bulunya mengkilat, tidak kriting, berkerut, patah-patah, dan kusam.

Namun, para juri lomba biasa lebih banyak menilai suara kokoknya. Nada kokok ayam bekisar juga beragam. ‘’Kokok ayam bekisar yang baik, nada pertama atau suara depannya rendah, besar, tebal, panjang, dan bersih. Sedang nada kedua atau nada belakangnya harus tinggi, panjang, tebal, lurus, serta bersih,’’ kata Nasir.

Belakangan ayam bekisar juga diminati oleh para turis yang datang ke Sumenep. Mereka antara lain datang dari Prancis, Australia, Belgia, Jepang, dan Amerika Serikat. Bahkan, beberapa turis berniat memboyong ayam bekisar ke negeri asalnya. (sul)