back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

LAIN-LAIN
Minggu, 03 Oktober 1999
Surabaya Post


Pengusaha Batik 'Kristal' Raih Penghargaan Lagi

DUA bulan berturut-turut menerima penghargaan secara nasional, agaknya patut dicontoh. Apalagi, peraih anugerah itu adalah berkutat di bidang usaha kecil menengah.

Ny Soraya Sallal (42), menerima kedua penghargaan yang menggembirakan itu. Terakhir, bulan lalu pengusaha batik "Kristal" Pamekasan, Madura, Jawa Timur itu, berhasil meraih penghargaan dari International Management Indonesia (IMI) dan ditetapkan sebagai penerima Anugerah Nasional "Adi Karya Award 1999."
Sebulan sebelum itu, Ny Soraya Sallal juga menerima penghargaan bertaraf nasional, yakni Anugerah Teknologi 1999, yang diberikan berkaitan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi (Harteknas) 1999. Anugerah ini merupakan hasil kerjasama antara Kantor Menristek dengan Pemda Kab. Pamekasan.
Ada kriteria penilaian yang berbeda antara satu anugerah dan anugerah lainnya. Pada penghargaan Adi Karya Award 1999, seperti dikatakan Direktur IMI, Syufri Irfan MBA, penetapan peraihannya didasarkan pada beberapa pertimbangan.
Di antaranya adalah dedikasi terhadap usahanya, profesionalime, dan idealisme yang dimiliki pengusaha yang bersangkutan dalam mengembangkan potensi daerah sekitar usahanya. "Sehingga Ny Soraya Sallal dengan produknya itu layak mendapatkan anugerah itu," kata Sufri beberapa waktu lalu ketika datang ke Pamekasan.
Pemberian penghargaan itu, masih kata Irfan, juga merupakan hasil seleksi dari berbagai kerajinan di tingkat nasional. Dan pengembangan batik "Kristal" di Pamekasan ini dinilai sebagai usaha kecil yang memiliki nilai kreatifitas tinggi, sehingga perlu "diangkat" agar dapat membuahkan inovasi dalam mengatasi kejenuhan pasar.

Berani Tampil Beda

Lantas apa kriteria dari Anugerah Teknologi 1999? Seperti pernah dijelaskan oleh Yudho Baskoro SSos, Staf Asisten V Menristek, dalam keterangan persnya, Ny Soraya meraih prestasi itu berkat keteguhannya menampilkan kreasi dan corak baru.
Dikatakan corak baru, karena justru yang dikembangkan ini adalah melenceng dari "pakem" batik Madura. Akan tetapi justru dengan inovasinya inilah batik Madura meraih pangsa pasar baru, dan berhasil mengatasi kejenuhan dam kemandegan pasar.
Inovasi itu bukan berarti menanggalkan ciri khas batik Madura yang sudah melegenda lama, namun menyelipkan inovasi-inovasi yang dipadu hasil kreativitas yang berbau kekinian. Dan untuk ini, Ny Soraya mendapatkan dukungan, dorongan serta dibantu sepenuhnya oleh suaminya.
"Keberanian Ny Soraya untuk tampil beda adalah bagian dari proses inovasi," kata Yudho Baskoro.
Dihubungi secara terpisah, Ny Soraya mengatakan, pihaknya sangat bersyukur atas diraihnya penghargaan tersebut. Masalahnya, hal itu sebenarnya tidak pernah ia sangka-sangka.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada IMI dan juga Kantor Menristek atas penghargaan semua itu," katanya. Atas anugerah Adi Karya Award 1999, itu menurut rencana Ny Soraya akan menerimanya pada 19 November mendatang di Jakarta. (bes)