back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

JAWA TIMUR
Kamis, 09 September 1999
Surabaya Post


Bantuan Rumah Sambas Selesai 60 Persen

Bangkalan - Surabaya Post

Hasil peninjauan tim dari Departemun PU, PU Cipta Karya Jatim, dan PT Pembangunan Perumahan, ke lokasi bantuan perumahan bagi pengungsi Sambas di Bangkalan dan Sampang, dari 1.000 rumah baru selesai 60% (400 unit di Bangkalan, dan 140 di Sampang).
Tak pelak, rumah-rumah yang masih dalam taraf finishing sudah ada yang ditempati pengungsi.
"Bagi rumah yang sudah ditempati pengungsi namun masih kurang pintu, jendela, dan lainnya, merupakan tanggung jawab PT Pembangunan Perumahan. Itu harus dilengkapi, kalau tidak, pembayaran sesuai hasil kerjanya," kata Ir M. Djaelani, seusai peninjauan di Desa Katol Barat, Kec. Geger, Desa Katol Timur, Kec. Kokop, Bangkalan, dan Tambelangan, Sampang, Rabu (8/9) siang.
Seperti diberitakan, bantuan rumah dari Pusat untuk pengungsi Sambas diduga disunat. Dugaan itu disampaikan KH Fuad Amin Imron, tokoh ulama Bangkalan, karena bangunan rumahnya tanpa pintu, jendela. Bupati Bangkalan tidak tahu-menahu bantuan rumah ini karena tidak terlibat langsung. Polemik ini membuat PU Cipta Karya perlu mengecek ke lapangan untuk melihat tengara dari masyarakat Bangkalan itu.

Sesuai Bestek

Dari pantauan Djaelani, rumah-rumah yang telah selesai dibangun oleh PT PP (Pembangunan Perumahan) sudah sesuai bestek. "Sedang sisa rumah yang belum selesai, pada Oktober 1999 harus rampung untuk ditempati para pengungsi Sambas baik di Bangkalan dan Sampang," katanya.
Sedang Pimpro pembangunan rumah, Moch Nadjib menambahkan, untuk Bangkalan terdapat 750 rumah dan Sampang 250 rumah. Pembangunan dimulai Juli 1999 dengan alokasi dana sebesar Rp 2,4 miliar dari Departemen PU.
Dijelaskan, masing-masing rumah nilainya Rp 1,2 juta. Sekitar Rp 800 ribu-nya dikelola Kades untuk pembuatan rangka rumah. "Sedang sisanya seperti pintu, jendela, atap (asbes, atau genting), lantai dari semen, disediakan PT Pembangunan Perumahan yang ditunjuk selaku kontraktor oleh PU," jelas dia.
Dengan perincian di Bangkalan (714 rumah berdinding sesek), di Desa Katol Timur, Lembung Gunong, Kec. Kokop, Desa Katol Barat, Dabung, Kec. Geger, Klabetan, Gunelap Temor, Kec. Sepulu, Desa Galis Dajah, Kanegarah, Durin Barat, Durin Timur, Kec. Konang, dan Desa Tlagah, Kec. Galis. Dan 36 kamar di 6 barak (masing kamar).
Di Sampang 176 rumah berdinding sesek, dan 14 barak, di Desa Tambelangan, Banjarbelah, Birem, Kec. Tambelangan, Desa Tapa'an, Kec. Banyuates, Desa Bira Timur, Kec. Sokobanah, dan Desa Nyelah, Kec. Kedungdung.
Selain rumah bagi pengungsi Sambas, kata Nadjib, satu paket bantuan dari Dep. PU, tiga truk tangki air (2 unit untuk Bangkalan dan 1 unit untuk Sampang), Cubluk, dapur umum, dan PAH (penampungan air hujan).
Sedang wakil dari PT PP mengatakan, pihaknya tetap melakukan pembangunan bagi pengungsi Sambas sesuai bestek yang ditentukan PU. Untuk bisa membangun di lokasi Sambas tidak mungkin dilakukan sendirian harus merangkul mitra kerja di Desa setempat.
"Dalam perjanjian dengan mitra kerja itu, apa yang bisa disiapkan dari Desa itu. Sehingga antara Desa satu dengan lainnya tidak sama. Sedang yang tidak ada di Desa itu, kami yang menyediakan bahannya. Tenaga kerja dari masyarakat sekitarnya dan pengungsi itu sendiri," ujarnya. (kas)