back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

JAWA TIMUR
Jumat, 03 September 1999
Surabaya Post


Dugaan Bantuan Rumah Disunat
Bupati Bangkalan: Pemda Ditinggal

Bangkalan - Surabaya Post

Bupati Bangkalan Moh. Fatah mengatakan bingung dengan bantuan rumah semi permanen dari Pemerintah Pusat bagi sebagian pengungsi Sambas. Masalahnya saat dilakukan survei oleh Cipta Karya, pemda diikutsertakan.
Begitu pelaksanaan pembangunan fisik di desa-desa penampungan pengungsi, ditinggalkan. "Malah saya kaget begitu diberitahu Kades, rumah bantuan pemerintah melalui Cipta Karya sudah mulai dilakukan pembangunannya," katanya jengkel.
Yang lebih menjengkelkan lagi, ada beberapa pekerja di desa masih minta ongkos ke penduduk (asli) yang lokasi tanahnya ditempati bangunan semi permanen ini.
Seperti diberitakan (Surabaya Post, 1 September), uang bantuan pembuatan rumah sisipan senilai Rp 1,2 miliar untuk 900 pengungsi Sambas di Kec. Koko, Bangkalan dari Menteri Kesra/Taskin, Haryono Suyono diduga disunat. Akibatnya, kondisi rumah yang seharusnya sudah layak huni kini memprihatinkan.
Menurut Bupati, dari informasi yang diterima saat dilakukan survei beberapa waktu lalu, dana bantuan rumah bagi pengungsi Sambas juga termasuk untuk biaya perencanaan, biaya survei. "Katanya untuk pembangunan rumah Rp 650 ribu, survei dan perencanaan masing-masing ratusan ribu. Saya tidak tahu secara persis. Inilah kalau Pemda Bangkalan tidak dilibatkan secara langsung, sehingga tidak tahu persis masalahnya," ujarnya.
Sekwilda Bangkalan Ir Hj Kurtini Hafifah, yang juga mantan Ketua Bappeda Bangkalan mengatakan, bantuan rumah semi permanen bagi pengungsi Sambas di Bangkalan dari Pemerintah melalui Cipta Karya sejumlah 750 unit.
Menurutnya, masing-masing unit senilai Rp 800 ribu. "Jadi bantuan itu bukan berupa uang tetapi fisik. Bantuan itu langsung diserahkan dari Cipta Karya ke desa-desa," katanya.
Sedang beberapa desa yang mendapatkan bantuan rumah semi permanen untuk pengungsi Sambas, pembangunan fisiknya sudah mendekati rampung. Pembangunan rumah dikoordinasi Kades, dengan tenaga dari pengungsi dan masyarakat sekitarnya.
"Di desa kami mendapatkan bantuan rumah 79 unit, hampir selesai semua. Masing-masing unit senilai Rp 800 ribu," kata Kades Galis Daja, Kec. Konang, H Syakur. (kas)