back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Rabu
1 September 1999
Radar Madura


Marak, Pungli Tembakau di Pamekasan

Pamekasan, Radar.-

Musim panen tembakau memang menggiurkan. Tapi, bukan cuma pedagang tembakau saja yang tergiur, tapi juga oknum petugas. Sudah jadi rahasia umum di kalangan petani tembakau, pada musim panen kali ini meraja lela pungutan terhadap kendaraan yang mengangkut tembakau tanpa alasan yang jelas.

Salah seorang sopir truk yang biasa mengangkut tembakau membenarkan maraknya pungutan liar (pungli) tersebut. Hal itu, jelasnya, dilakukan oleh oknum aparat keamanan kepada setiap truk yang mengangkut tembakau. ‘’Mereka meminta uang antara Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu,’’ katanya.

Lebih jauh dia memaparkan, operasi liar itu acapkali dilakukan pada tengah malam hingga menjelang subuh. Namun, ada juga yang berani menarget sopir truk pada siang hari. ‘’Jika malam hari oknum tersebut berpakaian preman, sedangkan siang hari memakai pakaian dinas,’’ kata sopir yang enggan disebutkan namanya ini.

Keterangan yang berhasil dihimpun Radar Madura menyebutkan, oknum tersebut biasanya beroperasi di beberapa tempat, yakni di sekitar Pintu Masuk Tlanakan, sekitar Terminal Cengguk, sepanjang jalan Panepan-Kangenan, dan di pertigaan Pademawu.

Sementara itu, aparat keamanan dari Kodim 0826 Pamekasan juga melakukan pengawasan di beberapa gudang tembakau. Aparat tersebut mengawasi gudang secara bergiliran.

Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Art Aristia Budi saat ditemui Radar Madura mengaku, ia memang sengaja memerintahkan untuk mengawasi gudang tembakau. Hal itu, katanya, atas permintaan sejumlah petani tembakau untuk mengantisipasi paraktik-praktik liar dalam tata niaga.

‘’Kami prihatin terhadap keluhan petani tembakau bahwa seringkali terjadi praktik-praktik liar yang dilakukan pihak gudang. Seperti, pengambilan contoh yang melebihi ketentuan, yakni maksimal tiga kilo. Jadi, tugas aparat kodim hanya sebatas itu,’’ jelas Aristia Budi kepada Radar Madura di ruang kerjanya, kemarin.

Apakah aparat Kodim terlibat dalam operasi liar yang kini marak? Dandim menepis anggapan kemungkinan itu. Sebab, katanya, pihaknya tidak pernah memerintahkan mereka untuk meminta uang dan belum mendengar keterlibatan oknum kodim. ‘’Tapi, kalau benar ada aparat Kodim yang terlibat pungli, saya akan mengusut tuntas dan menindak tegas oknum tersebut,’’ katanya. (ham)