back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

Selasa
31 Agustus 1999
Radar Madura


Pasukan Kawal Tembakau

Masuknya tembakau Jawa ke Madura merupakan sesuatu sensitif. Sebab, tembakau Jawa itu dinilai bisa merusak harga tembakau Madura yang kini sedang baik. Namun, urusan perut kadang berada di atas segala-galanya. Buktinya, berton-ton tembakau Jawa terus membanjiri Pulau Madura.

Lalu, apakah mereka tidak cemas akan ada reaksi dari petani tembakau di Madura? Tentu saja cemas. Hanya saja, mereka punya kiat jitu untuk mengatasi kemungkinan itu, yakni dengan menghadirkan petugas keamanan untuk mengawal rombongan truk dari Jawa tersebut.

Keterangan yang dihimpun Radar Madura menyebutkan, iring-iringan truk tembakau tersebut selalu terlihat melaju di jalan-jalan di Madura. Tapi, jangan coba-coba mencegat truk tersebut, karena di sebelah sopir truk pasti ada Paswalkau alias Pasukan Kawal Tembakau.

Mereka bukan orang sipil, tapi dari kalangan militer dengan berbagai warna baret. Rupanya, ini lahan baru bagi mereka pada musim panen tembakau kali ini. ‘’Mereka mengawal mulai dari Jembatan Timbang Trobosono, Sidoarjo,’’ kata seorang petugas Lantas Polres Bangkalan.

Konon, tarif mereka cukup murah, yaitu berkisar antara Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu untuk sekali kawal. Namun, truk-truk tembakau dari Jawa tersebut ternyata hanya berani masuk Madura pada malam hari. Mungkin ini untuk menghindari kesan mencolok.

Pemakaian jasa Paswalkau ini ternyata bukan cuma menyiutkan nyali para petani yang akan mencegat truk, tapi juga untuk menghindari pungutan dan upeti di jalanan. Hal itu membuat sejumlah petugas geram. Pasalnya, uang rokok bagi mereka jadi tersumbat. ‘’Kami kan juga butuh uang rokok saat bertugas malam,’’ kata petugas jujur. (ris)