back
Serambi MADURA PadepokanVirtual
Surabaya Based Virtual Life-long Learning Environment

JAWA TIMUR
Senin, 30 Agustus 199
Surabaya Post


Bangkalan Kesulitan Air Bersih

Bangkalan - Surabaya Post

Para pengungsi Sambas dan masyarakat di pedesaan minta Pemda Bangkalan agar pendistribusian air bersih untuk keperluan sehari-hari bisa merata. Sebab, kenyataannya pesanan air ke PDAM untuk masyarakat yang kesulitan air ini, belum juga dikirim.
"Masyarakat di sini sekarang amat kesulitan air untuk minum, dan memasak. Kami, mewakili masyarakat pengungsi Sambas dan masyarakat desa, minta agar dikirim air bersih dari Pemerintah Bangkalan," kata Mansyur, salah satu pengungsi Sambas, dalam dialog dengan Bupati Moh. Fatah di Desa Penyaksakan, Kec. Klampis, Minggu (29/8) siang.
Menurut Mansyur masyarakat di desa terutama pengungsi Sambas yang menumpang di rumah penduduk setempat, seminggu terakhir ini susah mendapatkan air untuk keperluan sehari-hari. Kondisi sulit itu ditambah dengan sungai-sungai kecil yang mulai mengering, begitu pula sumur-sumur penduduk.
Sementara sumur hanya ada satu-dua yang masih ada airnya, dan menjadi rebutan penduduk. "Itu pun letaknya cukup jauh, harus berjalan berkilo-kilo meter. Ya mau apa lagi, harus dikerjakan walau dengan susah payah," jelasnya.
Lain lagi keluhan warga di Desa Galis Dajah, Kec. Konang. Penduduk mengaku harus antre air sehari sebelumnya. "Besok harinya baru bisa dapat air. Itu pun dijatah paling banyak dua ember air," kata Kades Galis Dajah, H Syakur.
Dijelaskan, setiap hari di desanya terlihat pemandangan antrean panjang warga mencari air. Satu sumur dikeroyok banyak orang untuk mendapatkan air. Mereka datang cukup jauh dari desanya, untuk mendapatkan air itu.
Diakuinya, Pemda sebenarnya sudah berupaya untuk mengurangi beban warga desa, terutama yang ada pengungsi Sambas sudah dilakukan. Seperti yang dilakukan PKK Bangkalan dipimpin Ny Endang Fatah, dengan memberikan bantuan tong-tong untuk penampungan air.
Begitu pula bak penampungan air di kantor kecamatan diminta PKK agar dipindahkan ke desa-desa, terutama yang ada pengungsi Sambas. Seperti yang dilakukan Camat Klampis, R M. Halili telah memindahkan bak air dari kantor kecamatan ke Desa Penyaksakan.
Namun kendalanya, distribusi air dari PDAM belum juga datang untuk mengisi bak-bak penampungan air ini. "Saya sudah pesan air ke PDAM hampir sebulan lalu untuk mengisi bak bantuan dari Cipta Karya. Namun hingga kini belum terisi air. "Padahal kami sudah siap membayar sesuai yang dipatok PDAM, demi warga desa yang kesulitan mendapatkan air bersih," kata Kades Syukur.
Bupati Bangkalan Moh. Fatah yang mendapatkan keluhan dari warga pengungsi Sambas, berjanji akan minta PDAM agar segera mengirim air bagi warga desa, khususnya pengungsi Sambas di penampungan-penampungan.
"Yang antre di PDAM untuk dikirim air cukup banyak. Sehingga harus gantian mendapatkan kiriman air bersih. Kendala lainnya, mobil distribusi air yang ada terbatas, untuk itu harus bergantian," jelasnya.
Pemda Bangkalan, kata Bupati, kini menunggu dua mobil tangki air bantuan dari Cipta Karya untuk mendistribusikan air bersih ke desa-desa. "Awal Agustus lalu, penyerahan simbolis bantuan dua mobil tangki dari Cipta Karya untuk Bangkalan telah dilakukan simbolis di Gresik. Namun realisasi mobilnnya ternyata hingga sekarang belum ada," ungkap Bupati. (kas)